Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cara Praktis Melunasi Utang Model Nasruddin

11 Agustus 2020   05:58 Diperbarui: 11 Agustus 2020   05:52 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasruddin tak pernah pusing dengan urusan dunia. Termasuk kalau punya utang. Karena Nasruddin punya cara praktis melunasi utang tanpa dipusingkan oleh utang. 

Suatu hari Nasruddin terlilit utang. Entah bagaimana ceritanya kenapa Nasruddin terlilit utang, tak akan diceritakan di sini. Karena fokus cerita ini hanya pada bagaimana Nasruddin melepaskan diri dari lilitan utangnya yang lumayan juga. 

Tadinya, mau meminjam ke orang lain untuk melunasi utang Nasruddin. Tapi, kalau berutang untuk melunasi utang kan sama saja gali lubang tutup lubang.  Bisa bisa lubang terakhir akan lebih dalam karena ada kebutuhan lain. 

Nasruddin gak jadi milih jalan gali lubang tutup lubang. Tapi bagaimana ya? Nasruddin berpikir keras, tapi gak nyampe sekeras batu, apalagi sekeras baja. 

Pas lagi naik keledai miliknya, Nasruddin berteriak " Ahai ". Sebuah pertanda kalau Nasruddin dapat wangsit. Nasruddin memang sering dapat wangsit kalau lagi naik keledai miliknya yang kurus itu. Mungkin karena jalan keledai milik Nasruddin yang cenderung pelan sehingga memunculkan banyak inspirasi. Kata para ahli inspirasi sih memang begitu. Ketika pikiran kita kosong tak berpikir apa apa, justru pada saat itulah ide besar datang tak diundang. 

Ya, bagus juga. 

Nasruddin pun mengarahkan keledainya menuju rumah orang kaya di kota itu. 

"Ada apa? " tanya penjaga rumah orang kaya bertanya. 

"Ingin bertemu tuan rumah, " jawab Nasruddin. 

"Ngapain? "

"Ada urusan penting. "

Setelah bersitegang dan penjaga rumah tak mungkin lagi berbantah bantahan dengan Nasruddin, pemilik rumah keluar ingin tahu apa yang terjadi. 

Ketika tahu jika orang yang hendak menemuinya adalah Nasruddin, pemilik rumah mengizinkan dia masuk. 

"Ada apa? " tanya pemilik rumah. 

"Saya sedang mengumpulkan sumbangan untuk kakek kakek yang sedang terlilit utang. "

Pemilik rumah kaget mendengar cerita Nasruddin. 

"Baik sekali hati Bapak. Kalau begitu, saya ikut meringankan beban kakek tersebut. "

Pemilik rumah yang kaya raya itu pun menyumbangkan uang yang tak sedikit. 

Nasruddin pulang untuk melunasi utangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun