Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenai Amien Rais yang Kehilangan STNK

25 Juli 2020   07:47 Diperbarui: 25 Juli 2020   13:46 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak mungkin jagad politik tak ramai. Selalu saja ada persoalan. Baik persoalan besar maupun soal remeh temen alias recehan.  Wajar jika kemudian muncul apatisme politik yang kian menggunung. Kapan bisa ikut membangun negeri kalau dirinya sendiri masih tersandera persoalan demi persoalan? 

Salah satu keramaian jagad politik terjadi di tubuh Partai Amanat Nasional.  Setelah ribut-ribut lempar kursi di tengah situasi rebutan kursi kabinet, kini berita baru muncul dari PAN. 

Tokoh pendiri dan orang yang selalu diidentikkan dengan PAN yaitu Amin Rais dikabarkan telah dikeluarkan dari PAN.  Kabar ini tentu bukan kabar yang terpisah dari peristiwa lempar lempar kursi tersebut. 

Seperti partai politik lainnya, kitanya PAN juga selalu harus bergulat dengan perpecahan pasca pemilihan ketua umum baru.  Hampir dapat dikatakan bahwa munculnya partai baru merupakan perpecahan pengurus partai yang sudah ada sebelumnya. 

Kedewasaan dalam berdemokrasi para politikus Negeri ini memang masih sangat memprihatinkan.  Ego ego masih berhamburan film sana sini. 

Mungkin kah PAN meninggalkan Amin Rais? 

Sesuatu yang sangat tidak mungkin.  Sikap menghormati para tokoh masih tertata rapi di tubuh PAN. Jadi tak mungkin PAN meninggalkan Amin Rais. 

Mungkinkah Amin Rais yang akan meninggalkan PAN? 

Posisi ini pun terlihat sangat tidak mungkin.  Kedewasaan Amin Rais dalam berpolitik dan sikap demokratis yang selama ini dipegang Amin Rais tak mendadak ditinggalkan beliau begitu saja. 

Amin Rais tahu pasti jika dalam sebuah partai pasti akan selalu ada dinamika nya. Akan tetapi, dinamika yang memecah akan merugikan semuanya.  Dan Amin tak mungkin mengubur partai yang sudah dibidaninya tersebut. 

Amin Rais akan selalu berada dan berdiri bersama PAN. Isu pembentukan partai baru hanyalah khayalan para pecundang yang kalah kemarin. Mereka yang belum bisa bersikap dewasa dalam berpolitik.  Politik pasti kadang menang dan kadang kalah. Jika setiap kalah berpisah, maka apa arti partai bagi bangsa ini? Jangan jangan malah menjadi kontra produktif karena menjadi sumber aneka disintegrasi bangsa. Saya yakin tak ada partai yang menginginkan hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun