Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Tak Mungkin Menjadi Presiden

6 Juni 2020   11:26 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:24 7250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca keterpilihan Jokowi sebagai presiden, semakin terbuka kemungkinan bagi siapa pun yang dapat meraih kursi balaikota DKI Jakarta akan mudah untuk menyeberangi area Monas menuju Jalan Merdeka Utara untuk memimpin Indonesia. 

Bagaimana pun juga, DKI Jakarta masih seksi hingga saat ini. Di koran daring maupun luring pun, cuma Jakarta yang biasanya diberi ruang satu halaman full, sehingga tak ada yang tertinggal dari ibukota ini untuk menghiasi halaman halaman koran atau majalah. 

Mati listrik di Jakarta yang cuma sekali, akan menjadi geger nasional di tengah kematian listrik yang sudah menjadi terbiasa di daerah-daerah jauh dari ibukota.  Jakarta memang pusat negeri ini. 

Gubernur Jakarta juga cuma kalah satu langkah dari presiden.  Jauh dibanding Jawa Barat atau Jawa Tengah, yang gubernurnya kemungkinan juga akan segera bertarunh di kancah nasional. 

Mungkinkah Anies Baswedan akan menyusul nasib baik Jokowi? 

Bisa iya dan bisa tidak. 

Ada persyaratan yang sulit dipenuhi oleh seorang Anies untuk bergeser kursi dari Medan Merdeka Selatan ke Medan Merdeka Utara.  Dan syarat itu, adalah kemauan Anies untuk berdiri lebih ke tengah. Posisi ketika merebut kursi dari Ahok terlalu ke kanan. Walaupun saat itu, hanya dengan cara itu, Anies dapat merontokkan Ahok yang pada tahap pertama masih berada di atad Anies dalam merebut simpati warga Jakarta. 

Beda banget tentunya dengan Indonesia. Apalagi, orang yang kemungkinan dihadapi pada saat Pilpres 2024 Rata-rata berada di tengah. Posisi terlalu kanan akan menjadi posisi minoritas. 

Akan tetapi, sampai saat ini, Anies masih betah berdiri di posisi yang yang sudah dikuasainya selama ini. Seakan enggan bergeser dari kenyamanan tahun 2017. Padahal, waktu akan terus melibas siapa pun yang tak mempedulikan nya. 

Jika Anies hanya mampu bermesraan dengan pendukung lama, tanpa mau menggeser dukungan ke tengah, akan sangat mustahil Anies mampu menuju kursi Medan Merdeka Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun