Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Misteri Kecubung Pengasihan

2 Juni 2020   08:03 Diperbarui: 2 Juni 2020   08:01 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apa yang harus aku lakukan? " tanyaku nyaris bego. 

Dan Arin memberikan alamat yang sekarang sedang aku tuju. Arin sendiri tidak bisa mengantar. 

Rumah itu ada di sebelah kanan jalan setepak.  Aku berbelok ke kanan menuju rumah dengan ciri seperti disebutkan Arin. 

"Assalamu'alaikum."

Tak ada jawaban. Adakah dia di dalam? Kata Arin pasti dengar. 

"Assalamu'alaikum."

Belum juga ada jawaban. Ketika aku lihat ada bangku. Kontan saja otakku mengajak langkah kaki ke sana. 

"Kamu tertidur tadi. Sepertinya kecapean, " kata seorang nenek yang sedang memasak air. 

Aku lihat di luar terang. Sudah pagi lagikah? Berarti aku tertidur semalam suntuk? Dan siapa yang memindahkannya ke dalam? 

"Minum teh dulu, " ujar nenek itu. 

Aku masih merasa heran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun