Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Azizah

18 Februari 2020   17:35 Diperbarui: 18 Februari 2020   17:28 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, namaku azizah. 

Aku lahir di sebuah kampung yang belum masuk dalam atlas. Jadi, jangan mencarinya di map. Kamu akan nyasar ke mana mana. 

Aku perempuan satu satunya dalam keluarga ku. Tentunya, selain ibu. Semua saudara ku laki-laki. Ada tujuh. Tepatnya. Dan aku berada di posisi keempat. Tepat di tengah-tengah. 

Banyak mitos tentang posisi ku. Tapi, biarlah. Tak usah percaya mitos. Kecuali kamu sudah tak punya otak. Karena mitos sudah pasti bertolak belakang dengan otak. 

Aku juga tak pernah memikirkan apa apa tentang posisi kelahiran ku yang tepat di tengah tengah itu. Kakak ku tiga tiga nya laki-laki. Adikku tiga tiga nya laki. Dan aku perempuan pembatas. 

Kakak dan adekku semua menyayangi ku. Kadang malah seperti berlebihan.  Aku jadi seperti raja. Semua saudara ingin membuat ku senang. 

Kecuali Toro. 

Toro adalah adikku pas. Dia anak kelima.  Laki-laki tapi kadang mirip perempuan. Bahkan dia lebih pandai memasak dibanding aku.  Dia yang selalu membantu ibu. Wajar jika dalam beberapa hal dia lebih perempuan dariku yang tak pernah disuruh ibu membantunya di dapur. 

Hanya Toro yang di matanya kutemukan kebencian. Semakin hari, kebencian itu tumbuh membesar. Bahkan pernah aku melihat kebencian Toro yang membesar mele biji matanya. 

Aku sering merasa takut kalau hanya berdua dengannya.  Sehingga, apa pun alasannya, aku mengindari berada berdua dengan Toro. 

Tampaknya, Toro juga tahu ketakutan ku itu. Dan dia tampaknya juga menikmati ketakutan yang mungkin juga sering membesar di mataku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun