Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Sekolah Swasta

18 Februari 2020   05:41 Diperbarui: 18 Februari 2020   05:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang siswi dirundung oleh tiga teman laki-laki. Lalu semua marah terhadap tiga anak perundung tersebut. Ah, sudahlah. 

Tulisan ini akan menyoroti nasib sekolah swasta. Keluhan sekolah sekolah swasta sudah lama menggema tapi tak ada yang peduli. 

Sekolah swasta dibiarkan mati. Iya. Pendirian sekolah negeri yang dilakukan semena mena sangat mengganggu daya hidup sekolah swasta. 

Pemerintah sendiri sering terlihat menganggap sekolah swasta sebagai sesuatu di luar dirinya, bahkan kadang dianggap saingan.  Tak pernah sekolah swasta dianggap sebagai mitra. 

Bahkan beberapa tahun yang lalu dunia swasta digemparkan dengan penarikan besar besaran guru guru pns yang diperbantukan di sekolah-sekolah swasta.  Beberapa sekolah swasta langsung pingsan. 

Sekolah swasta hidup dari peserta didik nya. Kalau peserta didik tak ada, dari mana mereka menghidupi diri sendiri? 

Kembali lagi ke sekolah yang terjadi perundungan. Ternyata siswanya hanya 20 orang dalam tiga tingkatan kelas. Berapa siswa satu angkatannya? 

Pertanyaan lebih jauh, ada berapa guru? Dari mana guru digaji? Siapa yang mau mengurus sekolah yang seperti itu? 

Terus, siapa pun yang mau sekolah di situ diterima asal mau belajar apa adanya. Jangan tanya guru Bk. Terlalu mewah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun