Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Anies Menolak Reklamasi

15 Juni 2019   10:15 Diperbarui: 15 Juni 2019   10:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Para pegiat lingkungan senang mendengar kata katanya.  Karena,  reklamasi memang akan merusak biota laut.  Reklamasi merusak lingkungan. 

Berbeda dengan Ahok yang pro reklamasi,  Anies menolak reklamasi.  Anies akan menghentikan reklamasi.  

Dan penonton bersorak.  Alangkah senang nya hati mereka.  Alangkah indahnya lingkungan tanpa reklamasi. 

Sorak kami semakin kencang.  Anies, sang gubernur,  menyetop, benar benar menyetop reklamasi.  Pulau reklamasi disegel.  Tak boleh ada kegiatan. 

Tak boleh ada IMB jika belum ada perda yang bisa dijadikan landasan.  Tak mungkin menggunakan perda yang disusun Ahok.  Ahok jelas jelas pro reklamasi sedang Anies kan menolak. 

Bahagia nya menjadi warga samping DKI.  Apalagi warga DKI.  Memiliki gubernur yang berani menolak reklamasi.  Tak banyak gubernur yang demikian.  Gubernur Indonesia bukan lagi gubernur DKI. 

Lalu,  waktu pun berlalu. 

Dan muncul berita menggemparkan.  IMB di pulau reklamasi sudah jadi. 

Hahh.....! 

Bener bener blegedes.  Kok bisa?  Emang gubernur ku tak tahu?  Ini pasti permainan anak buah Anies.  Anak buah yang ingin mrn hancurkan nama baik gubernur nya.  Atau jangan jangan orang susupan musuh musuh Anies.  Mereka yang mencoba menjegal Anies menjadi RI 1.

Tapi berita berikutnya,  justru muncul gubernur ku yang membenarkan semua itu.  Walah,  ada apa gerangan.  Kok orang orang jakarta telah diapusi ama gubernur nya sendiri? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun