Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Susi Meradang, Anies Mengarang

12 Juni 2019   19:01 Diperbarui: 12 Juni 2019   19:09 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini yang terkadang terasa lucu.  Jawaban Anies kok kurang greget dan jika ditelisik lebih dalam,  kok kayak asal jawab saja. 

Komitmen terhadap lingkungan terutama waduk memang lebih terlihat pada diri Sandi. Danau Sunter pernah dijadikan arena lomba bersama Susi. Tentu bukan lomba antara Susi dengan Sandi yang menarik.  Yang menarik dari perlombaan tersebut adalah kepedulian kedua orang itu terhadap lingkungan.  Terutama air. 

Setelah Sandi hengkang dari Balai Kota, seperti tertinggalnya masalah lingkungan di DKI juga.  Susi pun melihat gejala tersebut. Dan Susi,  si manusia pecinta air, pun kemudian meradang melihat kondisi waduk Pluit yang seakan dibiarkan begitu saja.  Tampaknya sekali minimnya perhatian Pemda DKI terhadap waduk Pluit.  

Tentu kita masih banyak ingat bagaimana dulu pemimpin DKI hendak mengembalikan waduk Pluit menjadi rumah air.  Tantangan yang dihadapi bukan main gila nya.  Untung gubernur waktu itu lebih gila, jadi mereka kalah gila, dan ngibrit pergi dengan dendam membara. 

Harusnya,  komitmen tinggi terhadap lingkungan, dalam hal ini waduk Pluit yang sudah ditunjukkan oleh pendahulunya,  juga menjadi komitmen penerusnya.  Akan tetapi, sayang,  komitmen itu kurang terlihat saat ini. 

Seperti biasa Radangan Susi dijawab dengan diplomasi lempar batu oleh Anies.  Seolah olah, cukup dengan diplomasi lempar batu, persoalan waduk Pluit bisa terselesaikan. 

Mimpi kali. 

Sekali lagi, Anies betul betul harus mengubah gaya diplomasi nya.  Jangan terlalu banyak bicara mengeles.  Bekerja keras lebih baik lagi.  Jangan terus bikin kecewa orang Jakarta. 

Jakarta perlu wakil seperti Sandi.  Paling tidak, untuk komitmen nya terhadap lingkungan.  Tak usah terlalu berharap tinggi pada orang semodel Ahok lah.  Terlalu jauh rupanya. 

Susi sudah mengingatkan.  Anies harus kerjakan.   Diplomasi lempar batu tak perlu diteruskan.  Karena, terus terang saja, sangat mengecewakan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun