Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

3 Tips Meredakan Amarah

26 Mei 2019   08:43 Diperbarui: 26 Mei 2019   08:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Anak saya yang masih TK disuruh menghafal sebuah hadis Rosulullah. Bunyi hadisnya begini, "La tagdob walakal jannah". Artinya,  jangan lah marah,  maka kamu akan mendapatkan surga. 

Apa maksud dari hadis tersebut? 

Menahan amarah bukan lah persoalan mudah, arang sekali orang mampu menahan amarah. Orang sabar pun sering bikin batas kesabaran nya sendiri hanya demi melegitimasi kemarahannya. " Sabar juga ada batasnya ", padahal tak ada yang membatasi sabar hanya karena dia pengen marah,  maka dia sendiri batasi kesabarannya sendiri. 

Allah sendiri menyediakan surga sebagai balasan orang yang mampu menahan amarah karena memang hanya dengan surga saja layak diberikan kepada orang yang mampu melakukan tugas berat.  

Kalau Allah sendiri menganggap menahan amarah sebagai pekerjaan berat maka kita harus tahu tips untuk menahan amarah. 

Pertama,  seorang yang marah akan kehilangan keseimbangan berpikir. Tentu, tanpa adanya perhitungan sehingga seorang petinju hebat seperti Muhammad Ali sering memancing kemarahan lawan hingga si lawan akan lengah dan dapat dengan mudah dikalahkan. 

Hampir semua olahraga pertandingan membutuhkan kemampuan menahan amarah.   Kita sendiri sering gregetan saat melihat para pemain bola bermain penuh amarah sehingga menekel lawan dengan keras sehingga dikartu merah oleh wasit dan dengan begitu tim terugikan. 

Cara meredam amarah bisa dilakukan dengan membaca istighfar.   Istigfar akan menyadarkan kita untuk kembali pada posisi netral.   Kita akan kembali pada kondisi seimbang.  

Dengan istigfar,  kita kembali mampu membekerjakan otak kita sehingga kita mampu misalnya seorang olahragawan dapat mengontrol gerakan lawan dengan jitu. 

Kedua,  orang yang marah cenderung agresif. Pemarah akan menyerang lawan dan ingin bersegera mematikan nya. 

Oleh karena itu,  seorang pemarah dianjurkan untuk melawan agresivitas kemarahan dengan memundurkan emosi melalui langkah tubuh. Misalnya,  kalian marah sedang posisi tubuh berdiri,  maka usaha kan untuk segera duduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun