Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengecat Rumah Nenek

5 Mei 2019   15:05 Diperbarui: 5 Mei 2019   15:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal yang wajib dilakukan nenek saat menjelang Ramadan adalah mengecat rumah nya.   Setahun sekali,  cucu cucunya bergantian datang mengecat rumah Nenek. 

Nenek tinggal sendiri.   Tak mau bergabung di rumah salah satu anaknya.   Entah kenapa.  Tapi,  saya perhatikan, hampir semua nenek nenek memang susah kalau diajak ikut anak nya.  Mungkin rumah sendiri lebih menentramkan hati tuanya. 

Warna cat  rumah juga tidak pernah dan tidak mau diganti,  pokoknya,  putih.   Pernah ada cucunya yang iseng mengecat sebagian dengan cat warna abu abu,  dan hasilnya  dia dimarahin seharian. 

Sejak itu,  tak ada lagi cucunya yang coba coba mengubah warna cat rumah nenek. 

Nenek selalu menganggap Ramadan sebagai tamu agung.  Sehingga rumah harus rapi dan tampak baru.   Gorden juga selalu dibersihkan dan diberi wewangian.  Meski tak sewangi saat lebaran. 

Nenek sekarang sudah tak ada.  Rumah nenek sudah dijual karena harus diwariskan kepada anak-anak nya.  Sekarang tak ada lagi upacara cat rumah.   

Tapi setiap lebaran pula,  cucu cucunya selalu merindukan nenek.   Rumah nenek memang rumah perjumpaan para cucu.  Sekarang kami jarang berjumpa.  Lebaran juga tak semuanya ketemu. 

Besok mulai Ramadan.   Dan aku rindu Nenek.   Terutama teh tubruk yang selalu disiapkan untuk cucu cucunya yang sedang mengecat rumah nya.  Teh tubruk nenek bukan teh tubruk sembarangan. 

Karena teh tubruk nenek selalu "wasgitel".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun