Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah-wajah Memelas

21 April 2019   13:18 Diperbarui: 21 April 2019   13:20 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat namamu di kertas suara itu setelah begitu lama mengeja deretan huruf yang memusingkan mataku yang sudah mulai rapuh ini

Lima tahun yang lalu, kamu sudah memasan agar aku betul-betul menusukkan paku ke atas namamu dengan hati-hati sekali karena jika robek maka suara ku tak berarti apa-apa

Sambil mengangkat paku aku membayangkan wajah memelasmu karena telah berkali-kali gagal ingin duduk dihormati digedung menjulang di senayan sana

Aku juga tahu, jika deretan nama-nama di kertas suara yang begitu panjang dan memusingkan orang yang membacanya itu juga wajah wajah seperti wajahmu, wajah wajah memelas ingin menuju ruang tempat persekongkolan sering terjadi

Anakku,  apa tak sebaiknya kamu tak usah bermimpi untuk menjadi penghisap negeri dan sebaiknya tak jadi? 

Pelan pelan aku lempar kan paku dan bayangan wajah mu, aku ingin kau tetap anakku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun