Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebun Sayur di Belakang Rumah

20 November 2018   11:28 Diperbarui: 20 November 2018   12:33 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rinto memandangi sayuran yang mulai berbuah.  Ada tomat yang terlihat montok.  Ada cabe yang merah menantang.  Ada terong yang melengkung ujungnya, terlihat laki laki banget.

Itu dulu.

Kini, Rinto hanya bisa memandangi sayuran yang layu.  Yang daun daunnya sebagian mengering.  Rumput di sela selanya malah terlihat lebih subur.

Riani tak bisa lagi menyiram sayur mayur itu.  Tangan mungil nan terampilnya juga tak mungkin bisa menyaingi rumput rumput liar itu.

Ada sesal yang membersamai tetes air mata Rinto.

Rinto sudah tak bekerja.  Dipecat dari perusahaan karena menyeleweng kan uang perusahaan.  Dan uang itu cuma dipakai foya foya bersama teman.

Pulang mabok.

Dan Riani tak pernah marah.  Sampai kemudian Rinto pulang bukan hanya dalam keadaan mabok, tapi bersama perempuan pelacur.

Riani marah.

Rinto yang mabok menampar dan menendang nya.  Sejak itu, Riani sakit dan meninggalkan dunia fana ini.

Tak begitu lama, perusahaan tahu kecurangan Rinto.  Rinto dipecat.  Juga diharuskan mengembalikan uang itu kalau tak ingin dipenjara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun