Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Menikahi Tukang Becak

23 Oktober 2018   20:51 Diperbarui: 23 Oktober 2018   20:57 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kamu masih kecil waktu orde baru nya Soeharto sedang jaya jayanya.

Ada cerita tentang perempuan yang Menikahi tukang becak.  Menurutmu sebagai generasi milenial pasti aneh atau agak aneh.

Kalau perempuan nya perempuan biasa, mungkin juga tak aneh.  Semua tukang becak juga kawin.dengan perempuan.  Kalau dibalik kan jadi semua perempuan itu mau menikahi tukang becak.

Halah, malah jadi ribet sendiri kan?

Begini saja, mudahnya.  Ada perempuan cantik yang juga punya mobil.  Yang berarti juga kaya.  Kok bangga menikah dengan tukang becak yang de gil en de kumel?

Ternyata oh, ternyata, laki laki tukang becak itu seorang aktivis pergerakan bawah tanah.  Dia seorang intelektual muda yang gemar filsafat dekonstruksi.  Segalanya diberontaki dan ingin ditata ulang.

Temasuk mau menggulingkan Soeharto sebagai presiden.  Kalau sudah begini, cecenguknya penguasa akan mengejar nya. 

Dan laki laki itu menyamar sebagai tukang becak.

Dan kekuasaan orde baru memang sangat kuat.  Pemberontakan yang dipelopori laki laki yang menyamar jadi tukang becak tak pernah berkesudahan.

Laki laki mangkal di dekat pasar Sunan Giri.  Saya tahu persis dia.  Dia menyamar lama sekali.  Bahkan mungkin dan sepertinya akan sampai ajal menjemput.

Kasihan istrinya.  Sempat berharap bahagia, tapi tak pernah mendapatkan nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun