Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menunggu Subuh

23 Oktober 2018   04:00 Diperbarui: 23 Oktober 2018   05:05 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebentar lagi Subuh.

Dia belum tertidur juga.  Matanya masih harus terjaga.  Harus.

Telepon darimu kemarin membuat dia senang sekali.  Sudah lama dia menunggu berita darimu.

Dan berita darimu hanya berita tentang kepulangan mu malam ini.  Sebelum Subuh, kamu bilang.  Dan dia tak mau bertanya kenapa sebelum Subuh.  Yang dia lakukan hanya menunggu mu, menunggu Subuh.

Dan kamu belum juga datang.

Maka sambil menunggu Subuh, dia mulai menyelusupkan rasa khawatir ke dalam hatinya.  Jangan jangan kamu lupa.  Jangan jangan kamu cuma bercanda.  Jangan jangan kamu tertangkap tentara.  Jangan jangan sakitmu tak mengizinkan nya.

Dan Subuh kenapa begitu cepat?

Tinggal beberapa menit lagi.  Dia mencoba untuk tidak putus asa, tapi kelihatannya dia tak bisa membendung untuk selamanya.

Tok.

Tok tok.

Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun