Sebentar lagi Subuh.
Dia belum tertidur juga. Â Matanya masih harus terjaga. Â Harus.
Telepon darimu kemarin membuat dia senang sekali. Â Sudah lama dia menunggu berita darimu.
Dan berita darimu hanya berita tentang kepulangan mu malam ini. Â Sebelum Subuh, kamu bilang. Â Dan dia tak mau bertanya kenapa sebelum Subuh. Â Yang dia lakukan hanya menunggu mu, menunggu Subuh.
Dan kamu belum juga datang.
Maka sambil menunggu Subuh, dia mulai menyelusupkan rasa khawatir ke dalam hatinya. Â Jangan jangan kamu lupa. Â Jangan jangan kamu cuma bercanda. Â Jangan jangan kamu tertangkap tentara. Â Jangan jangan sakitmu tak mengizinkan nya.
Dan Subuh kenapa begitu cepat?
Tinggal beberapa menit lagi. Â Dia mencoba untuk tidak putus asa, tapi kelihatannya dia tak bisa membendung untuk selamanya.
Tok.
Tok tok.
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok