Saya selalu naik kereta di gerbong berbeda.
Pada awalnya memang cuma iseng. Â Namanya juga laki laki. Â Kalau lihat perempuan, apalagi cantik, pasti tertarik, walau di Rumah sudah menunggu wanita setia yang kau jadikan istri.
Tapi lama kelamaan, keasyikan juga. Â Setiap gerbong memiliki sensasi berbeda. Â Atau mungkin juga perasaan ku saja.
Aku sih tidak seperti laki laki lain, yang sampai punya istri kereta. Â Istilah untuk keakraban yang agak lebih dengan sesama penghuni gerbong kereta lain jenis.
Aku cuma senang memandangi wajah wanita wanita itu. Paling paling cuma sampai lempar senyum.
Hanya saja, sudah satu minggu ini, aku tak pindah pindah gerbong.
Ada yang menarik di gerbong 4. Â Perempuan yang juga selalu duduk hampir selalu di tempat duduk yang sama setiap pagi. Â Juga sore harinya saat pulang.
Wanita itu memakai jilbab. Â Tapi aku yakin banget kalau rambutnya sebahu.
Ia pendiam. Â Pernah aku mencoba akrab dengan melempar senyum, tapi tak diresponnya. Â Wajahnya memang nyaris beku.
Dia lebih suka membaca buku. Â Seperti sebuah novel. Â Tak pernah aku lihat sekalipun, perempuan itu membaca hp.
Aku mencoba tak peduli.