Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan di Ujung Telepon

21 Oktober 2018   09:24 Diperbarui: 21 Oktober 2018   10:11 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada firasat tak baik hari ini.

Tiba tiba, pohon duren di samping rumah somplak satu dahan yang biasanya berbuah paling banyak

Padahal hari tak ada hujan. Juga angin pun biasa biasa saja. Tapi mendadak sontak kudengar suara istri tetanggaku berteriak dari arah belakang rumah karena melihat dahan durian yang pelan tapi pasti, somplak.

Kejadian kedua juga masih sama anehnya. Di teras rumah sendiri, aku terjatuh dan terguling. Tanpa sebab apa pun.

Perasaan ada batu yang terantuk kaki ku hingga kaki kananku terpelanting dan tubuhku juga kehilangan keseimbangan. Tapi, seumur umur, di teras rumah tak pernah ada batu. Beberapa detik setelah aku terjatuh, aku juga sempat penasaran dengan perasaan ku terantuk batu, tak ada tuh batu.  Terus kenapa coba, sampai badanku terpelanting.

Itu dia kejadian aneh hari ini.

Masih ada satu lagi. Anakku yang baru lima tahun mendadak badannya panas. Dia tiduran sambil mengigau memanggil manggil namanya.

Mungkin rindu. Bisa jadi. Tapi baru kali ini dia demam dan mengigau memanggil mamanya. Padahal biasanya, kalau dia kangen mamanya, dia cuma menanyakan pada ayahnya terus minta diceritakan ten mamanya. Aku akan cerita tentang peristiwa peristiwa lucu, terus dia tertawa tawa.

Ada apa ya?

"Bang Pei, ada telepon," kata adik sepupu ku.

"Dari?"

"Mbak Diah?"

Aku ragu mengangkat telepon.  Degup jantungku tak karuan.

"Halooo...."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun