Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Dewan

18 Oktober 2018   05:00 Diperbarui: 18 Oktober 2018   05:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku hidup di kampung nan udik.  Kalau kamu bawa mobil, dan bermaksud berkunjung ke kampungku, maka mobilmu hanya bisa sampai jalan ujung aspal.  

Disebut ujung aspal karena aspal baru sampai di situ.  Untuk seterusnya, jalan tanah.  Yang becek dan licin kalau hujan.  Berdebu kalau kemarau.

Tak ada yang bisa dibanggakan dari kampung ku.  Lebih banyak yang bisa diketawakan.

Dasar orang ujung aspal, kata orang orang yang posisi rumahnya agak ke kota jika marah pada tingkah orang kampung ku.

Tak pernah kami marah.  Umpatan mereka memang benar.  Sekolah SD saja, kami sudah bangga.  Kalau mau SMP, harus ke kota kecamatan.  Tak mungkin sekolah di sana kecuali ngekos.  Sementara, uang kami tak punya.

Hanya ada satu yang membanggakan kami.  Ada satu orang yang bisa menjadi anggota dewan di kabupaten.

Warsidi.

Sejak kecil dia sudah berpetualang.  Pergi ke kota.  Entah kerja apa.  Tapi memang, waktu pertama kali pulang setelah puluhan tahun merantau dan hampir tak ada yang ingat namanya lagi, warsidi pulang dengan membawa mobil sedan.

Mobilnya tak bisa sampai kampung.  Kami, warga kampung yang ramai ramai mendatangi mobilnya di Ujung aspal.  Hanya untuk menyentuhnya.

Warsidi sudah kaya.

Lalu saat ada pemilu, dia ikut daftar.  Ternyata jadi juga.  Warsidi pak dewan.  Atau kami memanggilnya cukup dengan Pak Dewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun