Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Modus Sakit, Menghindari Upacara Merindu Kayu Putih Aroma

22 Desember 2017   10:51 Diperbarui: 22 Desember 2017   10:55 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang gak pernah bandel waktu masa-masa sekolah?  Semua pasti pernah melakukan itu.  Karena kebandelan itu selalu menjadi kenangan indah.  Dan memang selalu indah kalau kita mengenang masa-masa sekolah.

Upacara memang jadul.  Upacara di sekolah itu sebuah siksaan belaka. Tak ada bedanya dengan saat dijajah belanda. Kenapa?  Karena upacara di sekolah tak pernah dibalut kreativitas.  Jadul dan membosankan.  Berjam-jam seuruh berdiri dan dengerin pembina upacara ngoceh entah apa dan yang jelas belum tentu berguna.

Maka, kalau bisa, anak-anak akan menghindar dari kegiatan yang bernama upacara bendera.  Hanya saja ada yang melakukannya dengan cara cerdas dan ada yang melakukannya dengan cara asal-asalan.

Salah satu cara cerdas yang dilakukan anak-anak itu adalah dengan modus pura-pura sakit.  Sengaja pagi tak makan dulu.  Sehingga muka pucat.  Lalu, izin untuk istirahat di ruang UKS.  Apalagi kalau anak itu memang sedang jatuh hati sama anak PMR yang memang terkenal peduli itu.  Pasti semangat untuk pura-pura sakit semakin tinggi.

gambar dari IG Kayu Putih
gambar dari IG Kayu Putih
Ada yang memang bukan karena siswi PMR yang cantik dan peduli.  Tapi karena suka dengan minyak kayu putih aroma yang selalu tersedia di ruang UKS.  Aromanya sangat mereka sukai.  Daripada panas-panas upacara, mereka pun lebih memilih menikmati kayu putih aroma yang dioleskan sendiri apalagi kadang minta diolesin sama petugas PMR yang cantik itu.

Modus sakit saat upacar sudah mulai tercium guru-guru juga.  Sehingga, tak semudah penipuan-penipuan lainnya.  Setiap siswa yang mengatakan dirinya sakit saat upacara dan hendak istirahat di UKS, pasti akan melewati guru pembina PMR yang lumayan galak.

foto dari IG Kayu Putih
foto dari IG Kayu Putih
Namun, kadang masih ada saja yang modus sakit hanya untuk mencium  kayu putih aromadi UKS.  Tak apalah.  Namanya juga anak-anak.  Mungkinmereka sedang melukis kenangan masa-masa sekolah.  Yang akan dikenangnya kelak kemudian saat mereka sudah dewasa, dan sambil minum kopi atau sambil menikmati senja.

Yang paling ngeselin, kata petugas PMR di ruang UKS, adalah semakin seringnya kayu putih aroma di ruang UKS hilang.  Ada modus baru lagi berarti.  Menikmati kayu putih aroma tapi hasil nyikat di ruang UKS.  Biar sajalah.  Mungkin saking suka aromanya.  Semoga saja bermanfaat untuk meningkatkan gairah dalam melakukan kegiatan.

Selamat belajar, anak-anakku!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun