Pendidikan adalah yang terpenting.
Saya yakin semua orang di negeri ini, bahkan di seantero jagat, akan menyetujuinya. Â Tanpa kecuali. Â Karena, pendidikanlah yang akan menjadikan seorang anak manusia semakin memanusiawi. Â Pendidikan akan menginternalisasi nilai, mengobjektivikasi, dan pada akhirnya akan mengeksternalisasi nilai-nilai itu.
Apakah kesetujuan manusia sejagat terhap arti penting pendidikan diikuti oleh pemersiapan pendidikan bermutu?
Inilah masalahnya. Â Kesetujuan belum bisa diartikan sebagai kesadaran juga. Â Apalagi kesadaran yang disertai tindakan-tindakan nyata. Kesetujuan terkadang hanya berhenti di tingkat kesetujuan. Â Tanpa lebih apa-apa.
Lalu pendidikan hanya seadanya. Â Kalau perlu, ya, mengikuti pendidikan gratis. Â Memang, bukan masalah gratis dan tidak gratis. Â Gratis juga tak masalah, jika pendidikan tersebut memang bermutu. Â Kalau pendidikan gratis tapi tak bermutu, terus untuk apa?
Pendidikan untuk anak harus pendidikan yang bermutu. Â Sebagai orangtua, kita memang berkewajiban untuk mencarikan pendidikan bermutu bagi anak-anaknya. Â Karena ini sebuah kewajiban, maka kalau tidak dilakukan akan mewujudkan sebuah dosa. Â Dosa berjangka panjang.
Pendidikan bermutu memerlukan biaya yang tidak murah. Â Ada mutu, ada biaya. Â Itu pun masih berlaku. Â Sehingga orangtua juga harus sadar sesadar sadarnya bahwa pendidikan bermutu berbiaya. Â Dari mana pembiayaan pendidikan bermutu didatangkan?
Politik sering untuk kepentingan sendiri dan jangka pendek. Â Sehingga kampanye politik lebih sering menjajakan pendidikan gratis sebagai dagangan yang dianggap bisa laku. Â Apa akibatnya? Â Pendidikan menjadi gratis semua tapi meninggalkan mutu sejauh jauhnya. Â Politikus tak peduli.
Orangtua sebaiknya tak terjebak obralan politikus tentang pendidikan gratis. Â Kita harus fokus pada pendidikan bermutu. Â Dan pendidikan bermutu adalah tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Â Masyarakat harus dan harus ikut serta mewujudkan pendidikan bermutu. Â Karena, hanya dengan pendidikan bermutu akan terjadi peningkatan kualitas bangsa.
Masalahnya, bagaimana mempersiapkan biaya pendidikan agar anak mendapat pendidikan bermutu?
Pernah saya derita hal ini cukup lama. Â Bahkan beraneka asuransi pendidikan saya pelototi brosurnya. Â Tapi, tetap saja ragu. Â Dan dari beberapa berita tentang asuransi pendidikan, selalu ada masalah, bahkan pembohongan. Â Rajin meminta iuran tapi lelet ketika jatuh tempo.