Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perlu Aturannya

21 Agustus 2017   19:19 Diperbarui: 21 Agustus 2017   19:57 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal di wilayah Bekasi bagian selatan merupakan impianku sejak lama. Walau ada tawaran harga lebih murah, saya selalu menolaknya. Bagian utara gersang cenderung panas.

Sebuah perumahan yang masih berbatasan dengan tanah kosong. Dan tanah kosong itu berisi berbagai pohon besar seperti rambutan, mangga, kluwih, randu, kelapa, dan banyak pohon pisang.

Lebih oke lagi, waktu lihat rumah yang ditawarkan berada di pinggir perumahan, menghadap ke arah timur, dengan pandangan depan rumah hijau royo royo.  Tanpa pikir panjang, langsung saja aku beli tuh rumah.

Di daerah saya tinggal memang waktu masih banyak tanah kosong yang tumbuhi tanaman buah buahan beraneka. Saya beli rumah tahun 2003.

Bagaimana dengan sekarang?

Inilah keprihatinannya.  Banyak kebun yang digusur menjadi rumah dan perkantoran. Pohon pohon begitu mudah diluluhlantakkan.

Memang benar, pohon pohon itu milik pribadi dan tumbuh di kebun sendiri.  Mau diapakan, terserah yang punya.

Sampai kapan akan ada pohon?

Mungkin sebentar lagi habis. Tak puluhan tahun. Melihat masifnya pembangunan, tak sampai lima tahun juga ribuan pohon sudah tinggal kenangan.

Sebetulnya, ada tidak sih aturan tentang penebangan pohon?

Seharusnya ada pengaturan agar setiap rumah minimal punya satu pohon di depan rumah.  Atau kalau kebun, hanya boleh menebang pohon 50 persen dari pohon yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun