Mohon tunggu...
Mochamad Rizky Pangestu
Mochamad Rizky Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Muda

Saya suka menulis, dan ingin berbagi cerita melalui tulisan-tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harap dan Doa

23 Maret 2021   11:52 Diperbarui: 23 Maret 2021   12:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak yang  lahir dari kegelisahan batin,

Kala sendiri merenungi, menanti kenyataan yang menghampiri,

Sempat tersadar, ketentuan-Nya tak selalu berbuah manis,

Tak sedikit dibuatnya menangis.

Untaian kata ku tulis, diksi tersusun menjadi sewujud harapan  hati

Do'a dalam bisik hening, Moga takdir kan berbaik hati,pada insan nan lemah ini.

Wahai Tuhan sang pemilik hati,

Dengarlah rintih, harap, do'a, jerit sendu hati ini,

Tentukan nasib, pilihan terbaik,putuskan takdir yang bahagiakan hati.

Wahai Tuhan pelindung sanubari,

Jika memang takdir-Mu berkata lain,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun