Tegal - Berbagai tradisi untuk memperingati maulid, digelar di berbagai tempat khususnya masyarakat Desa Yamansari.Bertepatan dengan tanggal 12 rabiul awal (kalender jawa) dan mulud (kalender hijriah)  masyarakat di Desa Yamansari  kecamatan Lebaksiu mengadakan tradisi rolasan. Di Desa Yamansari sebagian besar masyarakatnya dalam peringatan maulid nabi dilakukan dengan tradisi nyadran.Dikatakan, Ketua RT 01 Desa Yamansari Akhmad Syauqidin mengungkapkan bahwa tradisi nyadran ini merupakan tradisi yang sudah menjadi tradisi budaya lokal (tradisi turun temurun) yang biasanya di kenal dengan istilah ember berjalan.
Tradisi rolasan atau nyadran ini bukan hanya memakai ember saja, namun yang menjadi keistimewaannya desa Yamansari yaitu masyarakatnya berlomba-lomba memperindah bawaannya pada puncak acara Maulid Nabi.
"Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Allah SWT, atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang mana sudah membawa umatnya kejalan yang benar, serta sebagai tali silaturahmi antar sesama keluarga," ucapnya ibu Nur Azizah selaku masyarakat sekitar
Isi dari tradisi rolasan ini mempunyai dua jenis yaitu pertama matengan (nasi, rendang, ayam, lalapan dan lainnya), kedua mentahan (beras, gula, teh, minyak, kecap, telur, mie, dan beraneka macam jenis makanan ringan).
"Antusias masyarakat desa Yamansari dari tahun ke tahun semakin meningkat, ikut merayakan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berharap kedepannya masyarakat desa Yamansari lebih semangat lagi dalam memperingati Maulid Nabi," pungkasnya.
Penulis: Mia Himatun Nada (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam)