Aku ingin tetap hidup,
hingga aku takut menua.
Aku mendamba mati,
hingga aku menolak terluka.
Aku ingin tetap suka,
hingga aku takut duka.
Aku mendamba cinta,
hingga aku menolak benci.
Aku hanya ingin hidup,
juga menua bersamamu.
Aku juga ingin mati,
dan melukai waktu.
Aku hanya ingin suka,
juga menerima dukamu.
Aku juga ingin cinta,
dan mencintai bencimu.
Mungkin aku harus berguru,
dan sedikit belajar kepada rindu.
Ia adalah jiwa, jarak dan sangkala.
Ia yang selalu menjadi begitu syahdu.
Karena kehidupan sang rasa,
dan kematian sang masa.
Kesukaan sang janji,
dan kedukaan sang diri.
Ia yang begitu mulia,
melahirkan semesta hati.
Keseluruhan sang cinta,
dan ketiadaan sang benci.
Dan sebelum dunia,
Tuhan ciptakan cinta.
Sebelum rindu,
Aku sudah temukanmu.
Dan sebelum surga,
Tuhan ciptakanmu.
Sebelum bertemu,
kita sudah bersama.