Mohon tunggu...
Muhamad Nabil
Muhamad Nabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nabil MH

Menulis apa yang ingin ditulis, lalu disebar semoga menjadi manfaat untuk sekitar. Menulis adalah menyerang, Membaca adalah melawan. #SalamLiterasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandika mencari jawaban

6 November 2020   20:00 Diperbarui: 6 November 2020   22:03 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang lapar
Lalu tak lama kemudia terkapar
Seiring tatapan tajam yang sangat sangar
Bersembunyi dari ramainya hingar bingar
Perlahan terdengar sayup yang kian gempar
Menyerahkan diri daripada nantinya terlontar

Ada yang berusaha lari
Lalu perlahan seiring berjalannya waktu bersembunyi
Entah emang Strategi atau memang tak punya nyali
Tapi kekuatan dalam diri yang menjadi bukti dan ciri
Hempasan batu kerikil mengguncang muka bumi
Saat siasatnya tak mampu mengelabui

Ada yang merasa sedih
Lalu mulutnya menyemburkan buih
Semua anggota tubuhnya terasa perih
Tenyata usut punya usut caranya salah untuk mencapai sugih
Siasat pandai retorika menjadi luka merih
Saat orang-orang rakus tindih-menindih

 Pada akhirnya ada juga yang dibuat bingung

Karena dipaksa untuk luntang-lantung tak berujung

Ada juga yang mencari jawaban sampai ke puncak gunung

Karena yang diatas tetap saling singgung

Tak banyak juga yang hanya bertepuk dan tertawa

Karena rencananya berjalan mulus dan sempurna.

Lalu ada pertanyaan yang selalu terpatri dalam pikirannya, MAU SAMPAI KAPAN?

Semoga segera ada jawabannya untuk senandika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun