Ku lihat dari kejauhan, negeriku seperti bulan yang sedang redup
yang tak lagi bersinar seperti biasanya
ketika bumi pun termenung dan bersedih terlihat nestapa.
tak lagi tampak layaknya seorang periang
karena sepertinya ada yang sengaja ciptakan perang
Ku lihat dari kejauhan, negeriku seperti padang pasir yang sangat usang
panasnya mentari kalahkan lembutnya kesejukan bulan
seperti indahnya kedamaian yang masih kalah oleh tersulutnya amarah yang memerah
hingga sampai banyak orang yang kehilangan arah
tak jarang juga ada saja yang menyerah
Ku lihat dari kejauhan, negeriku seperti dalam cerita dongeng
karena makin banyak saja orang yang merongseng
kalau kalah tak ubahnya ibarat anak cengeng
semuanya dilakukan hanya demi sesuatu yang fana seperti kekuasaan
yang hanya mementingkan kemenangan yang instan dengan menanggalkan perubahan
tanpa memberi ruang pada akal dan pikiran
tapi....... nyatanya,
Ku lihat dari kejauhan, negeriku seperti lautan harapan
ketika semua elemen masyarakat bersatu untuk satu tujuan
tujuan yang selalu di gelorakan serta di perjuangkan yaitu perubahan
harapan yang selalu terlahir dan akan terus lahir setiap waktunya
perubahan dinamika bangsa tak akan menggoyahkan tujuan serta cita kita semua sebagai anak bangsa
akan hadinya perubahan dan keadilan yang bisa dirasakan oleh seluruh penghuni negeri
tanpa harus menyimpan rasa dengki terhadap mereka yang sering di cap keparat oleh sebagian rakyat
sudah saatnya semua elemen masyakarat bersatu untuk perubahan,
tanpa menanggalkan perbedaan.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
Bandung, 25 September 2019
Muhamad Nabil Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Telkom 2018Â
