Mohon tunggu...
Moch Khakam Asad
Moch Khakam Asad Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan Konseling SMK N 1 Karangdadap Kab. Pekalongan

Saya adalah pria berusia 30 tahun. Saya alumni dari Universitas Negeri Semarang Prodi Bimbingan Konseling. Banyak yang mengatakan saya memiliki kepribadian yang cenderung tidak bisa asertif, alias banyak pasifnya, dan merupakan pribadi yang bisa dikatakan pemalas. Saya minim literasi. Buku yang paling saya kenang adalah tetralogi novelnya bang andrea hirata "Edensor" seputar petualang kehidupan, dimana bang andre merasa malu ketika kebiasaan kecilnya waktu berjamaah mengucapkan "AAAMIINNNN.... PALING KERAS dan bikin kuping para jamaah tergoncang, hehe.. terbawa waktu berjamaah sholat di Turki/timur tengah (sedikit lupa), bang andre malu setengah mampus, karena ternyata berbeda sekali di negara itu dalam pelafalan "aamiinnya...". begitu juga bukunya fiersa besari yang berjudul "Arah langkah" sampai sekarang saya terus berimajinasi tentang keheningan kadidiri dan milky way nya. Bismillah suatu saat bisa menggenggam pasir kadidiri. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

E-Konseling dengan Media Whatsapp Solusi bagi Peserta Didik yang Tidak Bisa Asertif

3 Oktober 2022   22:40 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:48 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan motor penggerak perubahan  suatu negara untuk menjadi lebih maju dan berbudaya. Untuk mewujudkan Pendidikan yang berkualitas, semua elemen Pendidikan harus berperan serta dalam tercapainya tujuan Pendidikan nasional. Tujuan Pendidikan nasional adalah menciptakan generasi yang berbudaya, berakhlak mulia, cerdas dan religius.

Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari suatu Pendidikan. Dalam mencapai tujuan Pendidikan, peran bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Permasalahan-permasalahan yang ada pada peserta didik tidak hanya berkaitan dengan mata pelajaran saja, sisi lain seperti faktor keluarga, sosial dan tugas perkembangan remaja sangat mempengaruhi bagaimana peserta didik nyaman dalam belajar di sekolah. Oleh sebab itu perlunya layanan bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru BK sebagai upaya untuk memandirikan peserta didik dalam menghadapi segala tugas perkembangannya sehingga segala potensinya dapat berkembang secara baik dan optimal.

Salah satu layanan dari guru BK kepada peserta didik adalah layanan konseling individu. Layanan konseling individu merupakan layanan responsif yang bertujuan membantu peserta didik atau konseli untuk menyelesaikan masalah yang dialami agar  peserta didik atau konseli dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. Proses bantuan ini dapat juga disebut proses psikologis yang dapat dilakukan dalam setting kelompok maupun individu. Menurut Shertzer & Stone (1974) Memberikan pengertian bahwa konseling adalah suatu proses penangan individu yang sedang mengalami masalah untuk kemudian individu tersebut merasa lebih tenang dan menyenangkan melalui interaksi antra konselor dan konseli.

Pada Era digital seperti sekarang ini pembelajaran tidak hanya dilaksanakan secara luring atau tatap muka saja, kemajuan teknologi dan efek dari pandemi covid-19 menuntut Pendidikan untuk terus bertransformasi sesuai dengan kebutuhan yang ada sekarang, banyak platform-platform yang terus berinovasi untuk menjawab segala tantangan zaman.

Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pada saat ini juga memberikan dampak pada pelayanan konseling di sekolah. Konseling yang dahulu hanya dikenal sebagai hubungan professional tatap muka secara langsung antara konselor dan konseli sekarang bertambah lagi yaitu dengan memanfaatkan piranti elektronik. 

Pada kasus peserta didik atau konseli yang mengalami sulit berbicara jika dihadapkan langsung dengan orang lain maka dengan E-konseling media whatsapp peserta didik atau konseli dapat berbicara atau melakukan proses konseli via media whatsapp. E-konseling media whatsapp ini juga dapat dimanfaatkan untuk peserta didik yang cenderung pasif atau tidak asertif. Sehingga proses konseling yang seharusnya susah untuk menggali informasi-informasi peserta didik dengan karakter "pasif" akan cenderung berhasil dan dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Peserta didik atau konseli tidak lagi cemas dalam melakukan proses konseling karena memanfaat fitur-fitur yang ada di whatsapp seperti pesan teks yang cepat, voicenote, kirim gambar atau pun video. Dengan berbagai kemudahan fitur tersebut akan sangat memfasilitasi peserta didik atau konseli dengan kasus yang susah untuk diajak berbicara secara langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun