Mohon tunggu...
Moch IbnuRamdani
Moch IbnuRamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UPI

Mahasiswa UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Orangtua dalam Membimbing Anak Belajar di Rumah

18 September 2021   14:51 Diperbarui: 18 September 2021   15:06 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa pandemi membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Para pelajar melakukan pembelajaran sekolah melalui media online (daring) mampu mengantisipasi penyebaran virus covid-19 secara langsung. Mereka juga dituntut melakukan belajar mandiri di rumah secara keseluruhan dengan menyerahkan hasil tugas yang telah mereka kerjakan. Disamping itu, peranan orang tua sangat besar dalam membimbing anak belajar di rumah. Orang tua menjadi sosok pengganti guru dalam hal membimbing siswa belajar di rumah.

Siswa Sekolah Dasar (SD) saat ini mengalami kesulitan belajar karena terbatasnya sarana prasarana pembelajaran di masa pandemi ini. Tak sedikit siswa SD yang belum cakap dalam pengetahuan dan keterampilan dasar belajar, siswa tidak hafal atau lupa perkalian, pembagian, dasar kewarganegaraan, serta banyak siswa yang belum cakap membaca dan menulis. Selain itu, hal yang sangat mengkhawatirkan lagi, tingkat kognitif siswa menjadi menurun dalam pemahaman analisis mata pelajaran, sehingga peran para guru dan orang tua sangat diperlukan.

Salah satu indikator pencapaian dalam belajar ialah meningkatkan literasi siswa. Literasi memiliki banyak manfaat bagi setiap orang hingga mampu menjadi bekal kesuksesan masa depan siswa. Maka dari itu, orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak belajar di rumah khususnya siswa SD. Apa saja peranannya?

  1. Pahami Proses Belajar Anak.
    Proses belajar anak tidak akan lepas dari panca indra yang anak tangkap dari lingkungannya. Orang tua perlu memahami bagaimana kondisi anak atau mood anak untuk belajar. Jangan paksa anak untuk belajar dalam keadaan yang tidak mendukung seperti sedang lapar, mengantuk, lelah, jenuh, bosan, dan sebagainya. Orang tua perlu melihat kondisi-kondisi anak yang sedang dalam keadaan baik-baik saja. Jika suasana sedang menyenangkan, anak akan belajar lebih baik, mudah diarahkan, serta mampu berkonsentrasi lebih lama.

  2. Pahami Gaya Belajar Anak.
    Gaya belajar anak mungkin berbeda satu sama lain. Orang tua perlu memahami karakteristik anak serta memahami bagaimana gaya belajar anak sehingga mampu memudahkan dalam mendampingi anak dalam belajar. Gaya belajar anak sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak dan mampu memberikan efek yang sangat besar terhadap hasil belajar anak nanti. Beberapa gaya belajar anak secara umum diantaranya:
    Gaya belajar Visual. Anak dengan gaya belajar visual lebih suka dan  mudah menerima informasi dengan cara melihat.  Segala hal yang menarik secara visual akan menjadi  fokus dan mudah dipahami. Dalam membimbing gaya belajar ini, kiat-kiat orang tua yaitu memberikan lebih banyak gambar dalam menjelaskan atau menceritakan sesuatu, gunakan peta pikiran (mind mapping), berikan media yang baik seperti film, video, foto, dan sebagainya.

    Gaya belajar Auditori. Anak dengan gaya belajar auditori biasanya lebih sensitif terhadap musik dan memiliki minat  yang tinggi terhadap musik. Biasanya banyak anak ketika belajar sangat senang dibarengi dengan iringan music, sehingga mampu membantu kesenangan anak. Untuk bisa membimbing anak gaya belajar ini, orang tua perlu memberikan intonasi suara atau penyampaian yang dinamis (nada suara yang menyenangkan anak), serta orang tua juga memberikan teknik bercerita.

    Gaya belajar kinesteteik. Anak dengan gaya belajar ini akan bosan jika belajar teori terus menerus, mereka membutuhkan praktik yang menyenangkan sehingga membuat anak semakin senang. Orang tua dalam hal ini memberikan alat peraga atau media untuk belajar anak.

  3. Siapkan lingkungan belajar nyaman untuk anak
    Orang tua perlu memberikan tempat belajar atau ruang belajar yang nyaman bagi anak. Sesuaikan media lingkungan belajar anak sesuai dengan kesukaannya. Jika anak menyukai ada tanaman di ruang belajarnya beri mereka tanaman di lingkungan belajar secukupnya, begitupun dengan media-media lain yang membuat anak semakin senang dan mampu belajar dengan nyaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun