Mohon tunggu...
Moch Alfa Alfiansyah
Moch Alfa Alfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda sederhana, mahasiswa biasa saja. Menulis sesukanya.

Moch. Alfa Alfiansyah, pemuda sederhana, putra daerah Probolinggo berusia 21 tahun. Indeks Prestasi yang tinggi, sering memenangkan lomba menulis, beberapa karyanya telah dibukukan, serta aktif organisasi dan kegiatan lokal hingga internasional adalah capaiannya sebagai seorang mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dirinya juga merupakan pribadi yang religius, santai, dan suka bersosialisasi. Cita-citanya adalah menjadi seorang pustakawan yang ditunjangnya dengan karakter pekerja keras, softskil, dan hardskill yang mumpuni.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tidak Aneh-aneh, Begini Pelaksanaan Ospek Santuy di Universitas Negeri Malang

6 November 2020   19:48 Diperbarui: 6 November 2020   19:59 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PKKMB UM 2019 sangat meriah. Namun untuk tahun ini harus dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19. Sumber: um.ac.id.

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Malang tahun ini berjalan santai. Tidak ada ketentuan yang memberatkan, hanya fokus pada pemahaman materi, bukan hal lain yang terkesan aneh-aneh.

PKKMB atau yang lebih akrab dengan sebutan OSPEK merupakan sebuah kewajiban yang harus diikuti setiap mahasiswa baru saat akan memasuki kuliah. Sudah menjadi rahasia umum, Ospek memiliki kenangan yang tidak mengenakkan bagi siapapun yang pernah merasakannya. Zaman telah berlalu, harus diakui bahwa Ospek memang tak sekejam dulu yang penuh perpeloncoan. Namun, bukan berati budaya buruk itu hilang begitu saja.

Contohnya kasus yang sempat viral beberapa waktu lalu. Ya, video Ospek daring di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Dalam video itu, nampak jelas senior yang membentak juniornya karena tidak menggunakan ikat pinggang. Padahal, tata tertib menyatakan bahwa ikat pinggang tidak diwajibkan. Selain itu, pelaksanaan Ospek di salah satu universitas di Bengkulu pun masih melakukan praktek senioritas. Bayangkan saja, meskipun dilakukan secara daring, sang senior menyuruh adik tingkatnya untuk berdiri selama 2 jam dan mencorat-coret wajahnya sendiri.

Tentunya saja, pelaksanaan Ospek semacam ini mendapat kritikan pedas dari netizen. Dalam akun instagram @trending.buzz yang membagikan video tersebut, banyak komentar kecaman atas terjadinya peristiwa itu. Di luar sana, mungkin masih banyak lagi kasus serupa yang sayangnya tak dapat jatah untuk viral.

Lalu, bagaimana dengan pelaksanaan Ospek di Universitas Negeri Malang yang katanya univeristas mahasantuy? Tunggu tunggu, mengapa UM sering disebut universitas mahasantuy?

Salah satu jawabannya adalah karena UM memberlakukan pembobotan SKS mata kuliah yang diekuivalensi dengan kegiatan mahasiswa di luar kampus. Selama berkuliah, mahasiswa bisa saja mengambil cuti panjang tapi tetap lulus, contohnya saja Bayu Skak. Pemain film "Yowes Ben" ini pernah cuti kuliah selama 7 semester, yang seharusnya sudah Drop Out. Namun, pihak kampus memberikan kesempatan dengan "menukar" karya yang dihasilkannya dengan SKS mata kuliah yang harus ditempuhnya. Hasilnya, karya film berbahasa Jawanya itu itu bisa membuat Bayu Skak lulus tanpa harus mengerjakan tugas akhir.

Kembali pada konteks Ospek. Tahun ini UM menyelenggarakan PKKMB selama 4 hari, yakni pada 21-24 September lalu. Sama seperti kebanyakan kampus lain, PKKMB dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19. Lalu, apa yang membedakan pelaksanaan PKKMB di UM dengan perguruan tinggi lainnya? Mengapa bisa dikatakan Ospek santuy?

Ternyata, PKKMB UM tahun ini dilakukan secara asinkron. Artinya, mahasiswa baru berkomunikasi secara daring yang terhubung secara tidak langsung. Jadi, pada saat pelaksanaan PKKMB yang dimulai pada 21 hingga 24 september, mahasiswa baru dapat memilih waktunya sendiri yang dirasa tepat untuk mempelajari materi dan mengerjakan tugas. Selama masih pada waktunya, peserta dapat memilih Ospek kapan saja, sambil melakukan aktivitas yang lainnya. Santuy, bukan.

Tidak ada proses tatap muka baik daring maupun luring antara peserta dan panitia PKKMB. Semua kegiatan hanya dilakukan menggunakan situs resmi PKKMB, tidak perlu menggunakan platform video conference seperti Zoom dan Google Meet.Oleh karena itu, para peserta juga tidak perlu untuk menggunakan dresscode. Coba bandingkan dengan perguruan tinggi lain yang harus mengatur cara berpakaian, atribut, dan harus selalu siap selama kamera video conference masih hidup untuk menyimak materi. Di samping itu, sistem ini dapat menghemat pengeluaran kuota internet mahasiswa, apalagi bantuan paket data dari pemerintah belum sepenuhnya tersalurkan.

Ke-santuy-an tidak sampai disitu saja. Tidak ada tugas yang berlebihan dan aneh-aneh, seperti membuat video dan memostingnya di instagram, apalagi membuat akun Youtube untuk tugas PKKMB. Kewajiban yang diberikan pada peserta PKKMB hanyalah mengunduh dan mempelajari materi dan kemudian mengerjakan tugas evaluasi. Materi yang diberikan terdiri dari 3 macam, yakni video penjelasan, PPT, dan suplemen yang berupa PDF atau Word. Sedangkan untuk isi materi sangat beragam dan berjumlah belasan, mulai dari cinta tanah air, anti korupsi, pengenalan kampus, pengenalan fakultas dan jurusan, hingga organisasi mahasiwa.

 Apa yang diberikan panitia sangat memanjakan peserta. Materi-materi yang diberikan dirasa cukup untuk membekali mahasiswa baru agar bisa beradaptasi dengan kehidupan kampus. Tugas evaluasi pun bisa dibilang ringan, yakni hanya berupa beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi sebelumnya. Tugas inilah yang menjadi penilaian untuk menentukan lulus atau tidaknya peserta PKKMB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun