Mohon tunggu...
Mobit Putro W.
Mobit Putro W. Mohon Tunggu... Dosen - Bergelut dengan bahasa

Hidup itu bukti sebuah kematian....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adakah Orang Dermawan Misterius di Indonesia?

30 September 2011   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 2525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="275" caption="Sumber gambar: http://t2.gstatic.com"][/caption] Indonesia adalah negara kaya. Lihat saja, kehidupan orang-orang yang luar biasa. Mereka kaya raya. Apapun mereka punya. Rumah real estate, besar, tingkat lengkap dengan dilengkapi kolam renang yang begitu mewah. Mobil, jangan diragukan. Mereka memiliki segala jenis merek mobil, dari mobil yang biasa saja hingga mobil-mobil mewah yang harganya milyaran. Rumah itu juga dijaga ketat oleh sekuriti, bahkan dilengkapi oleh anjing-anjing Herder yang siap memberikan kode bila ada tanda-tanda pengganggu lewat. Makanya tidak heran, kota-kota besar seperti Jakarta tiap hari, pagi, sore begitu sesak oleh mobil-mobil mewah. berjubelnya mobil yang hanya berpenumpang satu orang itu menandakan bahwa Jakarta memang banyak orang kaya raya. Tidak hanya punya satu rumah, tetapi hampir di setiap kawasan elit dia punya. Rumah-rumah mewah denga perlengkapan serba luks dengan harga yang tidak sedikit. Mereka juga memiliki beberapa sopir hanya untuk memegang mobil-mobil yang berjajar. Mobil itu, tentunya bukan sekedar memang perlu tetapi sebagai hobby yang tak bisa dilepaskan. Sehingga suatu hal biasa ketika keluarga yang hanya tiga orang bisa memiliki enam mobil. [caption id="" align="alignright" width="251" caption="Sumber: modifforstar.blogspot.com"][/caption] Belum lagi motor-motor gede yang suka meraung-raung di jalan raya. Mereka kadang tidak hanya memiliki 1, 2 moge, tetapi kadang lebih dari jumlah itu. Sehingga hampir semua anggota keluarga memiliki motor gede itu. Wajar saja, karena itu semua hanyalah hobi, tiap momen-momen libur mereka turun ke jalan dengan raungan khas mereka. Mereka pun memiliki komunitas orang-orang kaya yang mempunyai hobi yang sama. Sehingga ketika komunitas itu keluar, berjalan di jalan raya kita melihat mereka seperti pejabat yang lewat, yang kadang mengalahkan kendaraan-kendaraan murah dan kecil. Berbeda dengan mereka.... Kita melihat situasi yang sangat kontradiktif. Di Jakarta ternyata bukan hanya kota kaya, tetapi mungkin juga layak untuk di sebut kota yang memilukan. Bagaimana tidak, di tengah-tengah orang super kaya raya dengan properti yang luar biasa, masih banyak anak jalanan yang begitu gigih menjajakan suara-suara sumir kemiskinan rakyat Indonesia yang sesungguhnya. Kolong-kolong jembatan, kuburan-kuburan tua, perempatan-perempatan jalan, kanan-kiri mobil-mobil mewah dan tempat-tempat pembuangan sampah sementara adalah tempat-tempat favorit mereka untuk mencari rejeki hanya sekedar untuk mencari makan dan sesuap nasi. Mereka nampak lusuh, pakaian compang-camping, wajah kuyu, rambut merah bukan karena pewarnaan namun karena dahsyatnya terik matahari kota Jakarta. Belum mereka membawa balita, digunakan untuk menjajakan keibaan untuk menarik simpati para pengguna jalan raya baik yang mewah atau yang biasa-biasa saja. Kehidupan mereka begitu diwarnai dinamika jalanan. Debu, hujan, asap kendaraan bermotor adalah menu mereka sehari-hari. Kontras dengan dunia mereka yang, di dalam mobil orang-orang kaya mengenakan pakaian yang super mahal dan selalu baru, menggunakan perhiasan yang kemilau dan bervariasi, mobil yang berpendingin, mobil yang dipenuhi cemilan-cemilan lumayan enak. Ironi negeri tercinta. Belum lagi para pejabat yang tidak amanah. Mereka berpesta pora berebut kue-kue kemewahan jabatan. Mereka sering menerima hadiah-hadiah yang seharusnya tidak mereka terima. Belum lagi proyek-proyek kelas kakap yang nilainya milyaran yang dibagi-bagikan kepada kroni-kroni mereka. Tidak sedikit dari mereka yang pertambahan hartanya begitu dahsyat. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari mereka isi dengan kegiatan-kegiatan koruptif yang menggeruk hak-hak kaum miskin. Sungguh indah hidup mereka. Apa-apa ada dan tersedia. Apakah aka nada di Indonesia ini dermawan-dermawan misterius yang merahasiakan budi baik mereka? Atau apakah orang-orang kaya itu ada yang bersedia mendermakan harta-hartanya untuk kepentingan orang-orang yang memerlukan, seperti yang terjadi di Jepang? Peristiwa di sebuah toilet di tempat perbelanjaan di Sakado Jepang harusnya jadi pelajaran mulia bagi mereka, orang-orang kaya raya di negeri ini. Pada tanggal 22 September kemarin telah ditemukan seplastik uang sejumlah 10 juta yen ( Rp 1.17 milyar ) dengan tidak meninggalkan kartu identitas yang bisa dilacak. Tumpukan uang itu hanya disertai tulisan pesan yang berbunyi, "Saya sebatang kara. Saya tidak mempunyai masa depan jadi biarkan warga Tohuku menggunakan uang ini." (TribunNews.com). Orang kaya mana, di negeri ini, yang berani seperti orang misterius itu?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun