Mohon tunggu...
M Nurul Huda
M Nurul Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai ketenangan dan keseruan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Era Industri 4.0 terhadap Sekolah

25 Oktober 2022   17:30 Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:31 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Revolusi Industri 4.0, sering disebut sebagai Cyber-Physical Systems, adalah revolusi yang berfokus pada otomatisasi dan kolaborasi antara teknologi pedang. Revolusi 4.0 sendiri muncul pada abad ke-21 dan ciri utamanya adalah masuknya teknologi informasi dan komunikasi ke dalam sektor industri.

Banyak hal berubah di berbagai industri dengan munculnya revolusi ini. Awalnya, banyak pekerja yang dibutuhkan untuk operasi, tetapi sekarang digantikan oleh penggunaan mesin teknis.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan pada tahun 2014 pentingnya Revolusi Industri 4.0, sebuah transformasi komprehensif dari semua aspek produksi industri dengan menggabungkan teknologi digital dan Internet dengan industri tradisional.

Lebih lanjut Schlechtendahl et al (2015) mendefinisikan revolusi industri. Ini menyoroti elemen ketersediaan informasi yang cepat, lingkungan industri di mana semua entitas selalu terhubung dan dapat dengan mudah berbagi informasi satu sama lain.

Adanya Revolusi Industri telah mengubah cara orang hidup, bekerja dan berhubungan. Lantas bagaimana atau apa saja pengaruh era industri 4.0 terhadap sekolah? 

Dampak yang terjadi antara lain: 

1. Perlunya sekolah mengubah cara berpikir siswa, mengembangkan bakatnya, dan mampu mengubah model pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan zaman. Oleh karena itu, sekolah perlu mengembangkan kinerja siswa yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pada dasarnya, sekolah menggunakan teknologi untuk memberikan pendidikan kepada siswa mereka.

2. Banyak kemudahan dan inovasi yang dicapai dengan dukungan teknologi digital. Layanan akan lebih cepat, lebih efisien, dan lebih terhubung ke sistem online. Itu membuat hidup lebih mudah dan lebih murah. 

Namun, digitalisasi pemrograman juga berdampak negatif. Peran manusia secara bertahap diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya pengangguran semakin bertambah. 

Tentu saja hal ini akan menambah beban masalah lokal dan nasional. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan harus dibekali dengan kemampuan literasi data, teknologi, dan manusia untuk menangkap peluang dan menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. 

Mengingat era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan, motivasi saja tidak cukup untuk mewujudkan cita-cita Indonesia 4.0. Dibutuhkan bentuk dan upaya konkrit bagi pemerintah Indonesia dan kita semua untuk memasuki era digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun