Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melaka, Maluku, dan Columbus yang Tersesat

11 Februari 2019   09:42 Diperbarui: 11 Februari 2019   20:16 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keturunan Portugis di Melaka. (F: Noraini)

 

Di bawah matahari yang sama sejarah akan berulang. Tapi di bawah lintasan kosmos yang sama sejarah tidak selalu linier, ia bahkan terbalik. Di abad ke 15 siapa yang kenal Amerika, jika tidak ada pria tersesat bernama Christopher Columbus.

Maksud hati mencari Melaka, namun armadanya terhalang sebongkah daratan besar bernama Amerika. Sampai ajalnya tiba, Columbus tetap menganggap Amerika sebagai Asia dan sebentar lagi akan tiba di Melaka.

Melaka dan Amerika tidak hanya soal silabel ka yang sama. Tapi Amerika telah berutang sejarah kepada Melaka. Karena mencari Melaka lah Amerika ditemukan, meski Columbus bukan penemu pertama dan tidak pula memberi nama, ia hanyalah armada yang tersesat.

Alkisah imperium Ottoman atau Kekhalifahan Usmani meninggalkan jejak peradabannya di Eropa Barat terutama Andalusia (Spanyol), tidak hanya soal agama dan budaya, tapi juga soal rasa. 

Aroma dan gurih rempah begitu melekat di lidah Eropa, tapi untuk mendapatkannya mereka harus melewati kartel Ottoman dan tidak murah. Cengkeh dan pala pula adalah penghangat tubuh paling jitu di musim salju. Selain emas, rempah adalah komoditas paling dicari, ketika tekstil, mesin - mesin, dan minyak bumi belum masuk bursa.

Begitu kekuasaan Ottoman berakhir, mereka memutuskan untuk mencarinya sendiri. Armada pencarian rempah pun dimulai. Alfonso de Albuquerqu dari Portugal berlayar ke Timur, tapi Columbus dari Italia -dengan doktrin bumi bulat- memulai pelayaran ke Barat. Columbus tiba di Amerika pada 12 Oktober 1492, yang didanai Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah sang ratu berhasil merampas Andalusia dari imperium Ottoman.

Alkisah di zaman itu, Melaka adalah pusat dagang dunia. Seluruh penjuru sedang mencarinya. Bila dunia bicara rempah, maka Melaka adalah episentrum. 

Tome Pires, seorang petualang dari Portugal yang menyertai misi Alfonso dalam jurnalnya pada 1515 menyebut: semua kontak dagang antarbangsa dan seluruh urusan perniagaan harus dilakukan di kota Melaka. Siapapun yang menguasai kota Melaka pasti bisa mengalahkan kehebatan Venesia.

Venesia pula adalah negara paling kaya di dunia yang ditopang oleh pelbagai institusi ekonomi inklusif tercanggih pada zamannya. Negeri ini terletak di ujung utara laut Adriatik, Italia. 

Ia kemudian melahirkan Marco Polo (1254 - 1324)  yang pernah menjelajah dunia jauh sebelum ekspedisi-kolonialisasi rempah. Marco Polo pernah melaporkan, ia telah melihat Unicorn  (kuda bertanduk satu dalam mitologi Yunani) di Sumatera, dan ternyata itu adalah badak bercula satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun