Mohon tunggu...
Naufal Shidqi Laras
Naufal Shidqi Laras Mohon Tunggu... Sejarawan - Penulis / Mahasiswa

History Student in Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Peradaban "Sebelum Masehi" di Indonesia

6 Mei 2019   14:21 Diperbarui: 1 Juli 2021   20:48 6949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peradaban di Kepulauan Indonesia Ini pada Zaman "Sebelum Masehi" itu masih buram/perlu penelitian lebih lanjut oleh para Sejarawan. Bisa dikatakan pada zaman itu Nusantara belum punya Sejarah dikarenakan bukti Heuristik-nya (Salah Satu bagian penting dalam Metode Sejarah) belum Jelas pula. Namun Jika dilihat dari beberapa "Isu" atau "Cerita Rakyat" tanpa menggunakan Metode Sejarah yang cukup.

Bisa dikatakan ini adalah sejarah yang belum Jelas. Tetapi Menurut Saya, Bahwa Peradaban pada SM di Nusantara itu sebenarnya ada. Hanya belum ada bukti yang menguatkan itu untuk Dijadikan sebuah cerita Sejarah yang sesuai dengan kaidah / metode sejarah itu sendiri.

Salah Satu Hal Penting dalam Penelitian Sejarah adalah menggunakan "Metode" itulah yang menjadi Ciri Khas dalam Ilmu Sejarah.

Metode tersebut seperti :

  1. Heuristik (Pengumpulan Sumber Sejarah)
  2. Kritik (Analisis Sumber Sejarah)
  3. Interpretasi (Penafsiran Sumber Sejarah)
  4. Historiografi (Penulisan Sejarah)

Baca juga : Tergesernya Peradaban Masyarakat Betawi di Era Pembangunan Kota Jakarta

Lebih Lanjut bisa dilihat dalam bukunya Pak Kuntowijoyo dengan Judul "Pengantar Ilmu Sejarah" atau referensi lain yang berkaitan dengan Metode Sejarah.

Metode tersebut menjadi dasar Sejarah dalam menentukan Sejarah itu sendiri. Belum lagi terkait hal subjektivitas dan objektifitas sejarah.

Nah, kembali dalam penentuan Sejarah pada Masa yang sangat lama, bahkan sebelum sejarah itu ada. Seperti "Sebelum Masehi" di kepulauan Indonesia. Bagaimana Caranya ??

Mungkin, Beberapa orang berfikir itu jadi "Prasejarah".

Bisa juga Ya, bisa juga tidak.

Kenapa bisa seperti itu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun