Semakin siang semakin hangat.
kuseduh kopi hitam nikmati penat.
walau batuk selalu kumat.
terus berdoa harapkan rahmat.
Detik demi detik terasa lapar.
istirahat pun cuma sebentar.
dengan badan yang kian membesar.
mencoba berbaur dengan warga sekitar.
tak terasa hati ini terdiam gundah.
karna jalanan tak lagi menunjukkan arah.
ku akhiri puisi ini sambil memerah.
melihat engkau yang cantik dan penuh berkah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!