Mohon tunggu...
Miqdam Shidqi
Miqdam Shidqi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku bukan siapa-siapa, hanya sebuah batu pijak yang membuatmu melompat lebih tinggi. Sesekali menulis untuk berceloteh dan berharap menjadi jembatan bagi sesama...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hai Calon Mahasiswa, Jangan Pernah Berpikir Cuti Kuliah!

15 Mei 2015   22:44 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 8323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_417732" align="aligncenter" width="300" caption="amik-nurmal.ac.id"][/caption]

Pergulatan Ujian Nasional telah usai, kini adalah waktumu untuk berjuang menuju perguruan tinggi impian. Saya hanya ingin berbagi, jika status mahasiswa telah melekat pada dirimu, urungkanlah setiap kali terbesit keinginanmu untuk cuti kuliah. Karena saya pernah merasakannya, semoga uraian ini bisa sedikit memberi perspektif pada kamu, calon mahasiswa!

Pertimbangkan Alasan Cuti. Kamu tentu memiliki alasan kuat untuk mengambil cuti kuliah. Seperti halnya yang saya lakukan, dibalik sebuah keputusan besar yang diambil, selalu ada risiko besar yang harus dihadapi. Dan dibalik resiko besar, pastilah ada pengorbanan yang jauh lebih besar, sehingga kamu berani mengambil langkah cuti. So, jika alasan kalian hanya karena merasa salah memilih jurusan, atau karena pengen bekerja lebih dulu, dan sederet alasan bertele-lete yang tak berbobot, mending urungkan niatmu untuk cuti.

Konsultasikan dengan Dosen Wali. Sebagai mahasiswa, kamu akan memiliki dosen wali. Dosen ini memiliki tanggung jawab terkait pengambilan mata kuliah, memberi bimbingan atau konsultasi terkait kemajuan akademikmu. Jika kamu memiliki keinginan untuk cuti, sebaiknya mengkonsultasikan pada dosen wali jauh-jauh hari, agar dosen juga bisa memberikan solusi yang lebih baik.

Cuti Karena Biaya. Jangan takut jika menghadapi masalah biaya, sekarang banyak beasiswa bertebaran, jika kamu belum mampu mendapat beasiswa cobalah untuk mendekati dosen wali dan konsultasikan. Jika kamu belajar di fakultas teknik, biasanya ada banyak tawaran membantu penelitian dosen, atau mungkin banyak proyek yang bisa dikerjakan. Sedangkan bila kamu belajar di jurusan sosial yang tingkat kepadatan tugas kuliah tidak terlalu tinggi, kamu bisa bekerja paruh waktu di cafe atau usaha di sekitar kampus, minimal kamu bisa menjadi penjaga warnet. Jadi banyak alternatif yang bisa kamu ambil, daripada memutuskan cuti.

[caption id="attachment_417733" align="aligncenter" width="300" caption="keongdudul.blogspot.com"]

1431704556463017420
1431704556463017420
[/caption]

Setelah Cuti, Kembali ke Kampus Menjadi Berat. Cuti yang kamu ambil selama satu semester atau bahkan satu tahun tentu telah merubah pola pikir dan semangatmu ketika harus kembali memulai belajar. Terlebih, jika kamu harus bergabung dengan adek kelas, tentu banyak dari mereka yang mengunderestimate kan dirimu. Mulai dari bertanya mengapa mengulang, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga harus kembali beradaptasi dengan atmosfer kampus yang baru. Bahkan teman-teman seangkatan juga menjadi canggung jika bergabung denganmu. Karena banyak bahasan mereka yang berbeda, seringkali kamu hanya terdiam saat mereka berdiskusi tentang kuliah yang mereka dapat. Perbedaan jadwal kuliah juga semakin membuatmu menjauh dari teman-teman seangkatanmu, alhasil kamu menjadi semakin tersisih dari pergaulan. Intinya, kamu harus memiliki dua kali semangat dari teman-temanmu untuk mengejar. Kamu mebutuhkan semangat untuk survive dengan lingkungan baru, dan survive dalam menghadapi sulitnya beban mata kuliah. Terlebih jika berada di fakultas teknik yang notabene terkenal kompak satu angkatan. Berjuang dengan adek kelas, jelas terlampau sulit untuk dilakukan, mulai dari canggung mengerjakan tugas bersama, hingga mempersiapkan ujian ataupun praktikum. Alhasil, kamu harus berjuang sendiri ekstra keras jika ingin tetap survive dan mendapatkan IPK yang kamu harapkan.

Rugi Usia. Tekanan terkait usiamu yang semakin menua, dan kamu menjadi terlambat lulus tentu menjadi beban. Lingkungan sekitar mulai dari tetangga hingga sanak famili akan bertanya tentang kelulusanmu, terlebih jika kamu memiliki saudara sebaya denganmu, tentu akan menambah penderitaanmu. Mereka tak peduli alasan dan seberapa sulit kuliah atau situasi yang kamu hadapi, mereka hanya tau satu hal, kamu telat lulus!

Sekali lagi buat kamu semua, jika memang tidak ada masalah berat, jangan pernah cuti. Karena konsekuensinya sangat besar. Saya sudah mempertimbangkan konsekuensi yang saya hadapi sebelum cuti, namun ternyata lebih berat dari yang saya pertimbangkan. Hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan kata hatimu dan pertahankanlah pilihanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun