Mohon tunggu...
mmirza nushrilwalid
mmirza nushrilwalid Mohon Tunggu... Mahasiswa - XIXIXIXI

POIUYTREWQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelekatan dan Pengasuhan

9 Desember 2022   16:11 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rini (2002) berpendapat bahwa kelekatan dapat memberikan pengaruh positif terhadap remaja yang mendapatkannya, antara lain:

  1. Rasa percaya diri. Perhatian dan kasih sayang orang tua yang stabil, menumbuhkan keyakinan pada anak bahwa ia berharga bagi orang lain. Dengan orang tua yang selalu ada, anak menjadi aman dan percaya diri.
  2. Kemampuan membina hubungan yang hangat. Kalau anak mendapat hubungan yang hangat dan aman dari orang tua, ia akan menjadikan hal tersebut sebagai contoh dalam membina hubungan dengan orang lain. Namun, kelekatan yang buruk dan traumatis membuat anak kesulitan membina hubungan yang baik dan aman.
  3. Mengasihi sesama dan peduli pada orang lain. Remaja yang tumbuh dalam pola attachment yang aman, akan memiliki sensitivitas atau kepekaan yang tinggi terhadap sekitarnya. Rasa pedulinya tinggi dan memiliki kebutuhan untuk membantu orang lain.
  4. Disiplin. Pola secure attachment membantu orang tua untuk lebih mudah memahami remaja. Hal ini membuat pemberian arahan dan nasihat menjadi lebih proporsional, empatik, penuh kesabaran dan saling mengerti. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri dari sikap orangtua yang menghargai anak untuk mematuhi peraturan dengan disiplin karena sikap menghukum akan menyakiti harga diri anak dan tidak mendorong kesadaran diri.
  5. Pertumbuhan intelektual dan psikologis yang baik. Kelekatan yang aman dapat memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan fisik, intelektual, dan kognitif, serta perkembangan psikologis individu.

Gaya Pengasuhan Baumrid Diana Baumrid (1970) berkeyakinan bahwa orang tua seharusnya tidak munghukum atau bersikap dingin kepada anak-anaknya. Orang tua seharusnya mengembangkan aturan-aturan dan bersikap hangat kepada anak-anaknya. Ia mendeskripsikan empat tipe gaya pengasuhan:

  1. Pengasuhan ototarian (authoritan parenting) adalah gaya yang bersifat membatasi dan menghukum,di mana orang tua mendesak anaknya agar mematuhi orang tua agar mematuhi orang tua serta menghormati usaha dan jerih payah mereka. Orang tua otoritarian menempatkan batasan-batasan dan kendali yang tegas pada anak serta tidak banyak memberi peluang kepada anak-anak untuk bermusyawarah. Orang tua otoritarian juga mungkin memukul anak, menetapkan aturan-aturan secara kaku tanpa memberikan penjelasan, dan menunjukan kemarahan terhadap anak. Anak-anak dari orang tua otoritarian sering kali tidak bahagia, takut, dan cemas ketika membandingkan dirinya dengan orang lain, tidak memiliki inisiatif, dan memiliki keterampilan dan komunikasi yang buruk.
  2. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting) mendorong anak-anak untuk mandiri namun tetap memberi batasan dan kendali kepada tindakan-tindakan anak. Orang tua juga berdialog secara verbal, disamping itu juga orang tua bersifat hangat dan mengasuh. Orang tua otoritatif memperlihatkan rasa senang dan dukungan sebagai respons terhadap tingkahlaku matang,mandiri, dan sesuai usia anak-anak. Anak yang orang tuanya otoritatif sering sering terlihat riang gembira, memiliki kendali diri dan percaya diri, serta berorientasi pada prestasi.
  3. Pengasuhan yang melalaikan ( neglectful parenting ) adalah gaya yang dimana orang tua sangat tidak terlibat didalam kehidupan anak. Anak-anak ini cenderung tidak kompeten secara sosial. Mereka seringkali memiliki harga diri yang rendah,  tidak matang, dan mungkin terasingkan dari keluarga. Pada remaja, mungkin ini dapat dilihat dari pola hidupnya.
  4. Pengasuhan yang memanjakan ( indulgent parenting ) ialah gaya dimana orang tua sangat terlibat dengan anak-anaknya namun namun kurang memberikan tuntutan atau kendali kepada mereka. Orang tua semacam ini membiarkan si anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Orang tua sengaja mengasuh dengan cara ini karena berkeyakinan bahwa kombinasi antara keterlibatan yang hangat dan sedikit kekangan akan menghasilkan anak yang kreatif. Mereka mungkin mendominasi egosentris, tidak patuh, dan kesulitan dalam relasi dengan kawan sebaya.Dari ke empat kualifikasi pengasuhan  di satu sisi mencakup kombinasi dari penerimaan dan responsivitas, serta tuntutan dan kedali di sisi lain (Maccoby & Martin, 1983 ). Ingatlah bahwa penelitian terhadap gaya pengasuhan dan perkembangan anak bersifat korelasi, bukan kausal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun