Mohon tunggu...
MM Herari
MM Herari Mohon Tunggu... Aktris - mahasiswa

seorang mahasiswa universitas jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Berproduksi dalam Islam?

2 Desember 2019   22:19 Diperbarui: 2 Desember 2019   22:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • BAGAIMANA BERPRODUKSI DALAM EKONOMI ISLAM? 

Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Menurut Karf (1992) mendifinisikan kegiatan produksi dalam perspektif islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapu juga moralitas, sebagai saran untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut Dr. Muhammad Rawwas Qalahji kata "produksi" dalam bahasa Arab dengan kata al-Intaj yang secara harfiah dimaknai dengan ijadu sil'atin (mewujudkan atau mengadakan sesuatu) atau khidmatu mu'ayyanatin bi istikhdami muzayyajin min 'anashir alintaj dhamina itharu zamanin muhaddadin (pelayanan jasa yang jelas dengan menuntut adanya bantuan pengabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas).

Prinsip-prinsip Produksi dalam Islam

Beberapa prinsip yang diperhatikan dalam prduksi, antara lain dikemukakan Muhammad al-Mubarak, sebagai berikut:

  • Dilarang memproduksi dan memperdagangkan Komoditas yang tercela karena bertentangan dengan syariah. Di larang melakukan kegiatan produksi yang mengarah kepada kedzaliman.
  • Larangan melakukan ikhtikar (penimbunan barang).
  • Memelihara lingkungan

Di bawah ini ada beberapa implikasi mendasar bagi kegiatan produksi dan perekonomian secara keseluruhan, antara lain :

Seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai moral dan teknikal yang Islam.

Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakata.

Permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih komplek

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun