Mohon tunggu...
Muhammad Marwan
Muhammad Marwan Mohon Tunggu... Lainnya - marwan

mahasiswa yang ingin wisuda aamiin

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Net-Zero Emissions, Misi untuk Kita Semua

23 Oktober 2021   20:01 Diperbarui: 23 Oktober 2021   20:29 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa itu Net-Zero Emissions?

Net-zero emissions atau nol bersih emisi merupakan istilah yang digunakan untuk keadaan dimana emisi karbon yang dihasilkan dapat terserap lagi oleh bumi sehingga tidak menyebabkan pemanasan global. Ramai negara-negara di dunia meggaungkan istilah ini untuk misi penyelamatan bumi. 

Bagaimana tidak, semakin hari bumi semakin 'sakit' akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Nantinya diharapkan dengan tercapainya net-zero emissions ini, iklim akan kembali normal dan bumi akan kembali menjadi tempat yang nyaman bagi anak cucu kita nanti.

Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim

Pada tahun 2015, di Paris diadakan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau Committee On Parties 21 United Nation Convention On Climate Change (COP 21 UNFCCC). 

Pada konferensi tersebut juga membahas mengenai net-zero emissions. Salah satu hasil kesepakatan yang dicapai ialah mengenai batasan kenaikan suhu rata-rata global di bawah dua derajat celcius (<2C) untuk pra industri dan diupayakan untuk menekannya hingga mencapai suhu satu koma lima derajat celcius (1,5C).  Setidaknya terdapat 195 negara yang menyepakati hasil dari konferensi ini dan Indonesia merupakan salah satunya.

Data dan Fakta Emisi di Indonesia 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017 Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sejumlah 1.150.772.000 ton CO2e (Karbon Dioksida Ekuivalen). Jumlah tersebut didapat dari 6 sektor yakni sektor energi, Industrial Processes and Production Use (IPPU), pertanian, limbah, FOLU, dan kebakaran hutan. 

Sektor dengan jumlah emisi gas rumah kaca tertinggi ialah sektor energi. Hal ini menandakan bahwa penggunaan energi di Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca paling tinggi dibanding sektor laiinnya.

Peran Indonesia Dalam Mendukung Net-Zero Emmisions

Indonesia sendiri berkomitmen untuk mencapai net-zero emmisions. Hal ini dapat dilihat pada beberapa strategi yang telah disusun oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM). 

Strategi-strategi tersebut diantaranya ialah mandatori biodiesel, co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), pemanfaatan Refused Derived Fuel (RDF), penggantian diesel dengan pembangkit listrik energi terbarukan, termasukan yang berbasis hayati, pemanfaatan non listrik/non biofuel seperti briket, dan pengeringan hasil pertanian dan biogas.

Selain itu juga, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan agar Indonesia dapat mencapai net-zero emissions pada tahun 2050. 

Namun rencana tersebut dapat tercapai dengan catatan pada tahun 2027 Indonesia sudah mengalami 'titik puncaknya' atau jumlah emisi karbon dioksida telah mencapai jumlah maksimal. Apabila terlambat satu tahun saja, maka dapat menyebabkan net-zero emissions mundur 5-10 tahun.

Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mendukung Gerakan Net-Zero Emissions?

Seperti pada data yang telah disampaikan diatas, di Indonesia sendiri sektor yang paling banyak menyumbang emisi karbon ialah sektor energi. 

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat umum juga dapat untuk turut ikut serta dalam mendukung Gerakan net zero emission ini dengan mengurangi penggunaan energi yang dapat menghasilkan banyak emisi karbon. Kita dapat melakukan beberapa cara sebagai berikut:

  • Lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Tentunya dengan mengganti penggunaan kendaraan ini, kita dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.

  • Menggunakan energi yang ramah lingkungan. Maksud dari ramah lingkungan disini ialah menggunakan energi-energi yang memang berasal dari lingkungan dan apabila digunakan tidak membahayakan lingkungan itu juga. Contoh dari energi yang ramah lingkungan ialah energi tenaga surya dan energi tenaga air.

  • Mempromosikan dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam program net-zero emmisions. Kita dapat dengan mudah untuk turut ikut serta membantu tercapainya program ini dengan cara mengajak orang-orang terdekat kita untuk lebih aware akan program ini. Karena semakin banyak orang yang sadar betapa bermanfaatnya program ini, maka semakin cepat juga net zero emission tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun