Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Media Sosial Bagaikan Candu, Baik atau Buruk?

24 April 2017   18:30 Diperbarui: 25 April 2017   03:00 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Setiap hari, media sosial menemani sisi kehidupan masyarakat dunia. Banyak dari mereka yang tidak bisa lepas dari gengaman media sosial. Hal itu dikarenakan mudahnya berkomunikasi, berekspresi dan mencari informasi melalui media sosial. Akan tetapi, dengan kemudahaan yang dihadirkan oleh media sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pola perilaku individu, mulai dari yang baik hingga buruk. Semua itu tergantung kepada individu yang menggunakannya.

Pada zaman ini, inovasi dan kreativitas berkembang dengan pesat sehingga dapat melahirkan teknologi-teknologi baru dan modern. Media sosial merupakan salah satu bentuk nyata dari kemajuan teknologi saat ini. Kini, dengan hadirnya media sosial membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam menerima informasi dengan cepat.

Pada umumnya kebutuhan manusia tidak ada batasnnya. Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, mulai dari kebutuhan primer, sekunder bahkan tersier. Hadirnya media sosial memudahkan manusia dalam melengkapi berbagai kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhanya tersebut, mereka menggunakan media sosial sebagai alat untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara tidak langsung kepada pengguna media sosial lainnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Mereka yang sering menggunakan media sosial biasanya disebut “ sosialita “

Media sosial kini telah menjadi tren masyarakat dunia. Berbagai kalangan dalam masyarakat mulai menggunakan media sosial, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Setiap aplikasi dalam media sosial seperti halnya facebook, twitter, Instagram, path, line, whatsapp dan lain sebagainya tentu mempunyai fungsi dan isi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap individu biasanya memiliki lebih dari satu aplikasi dari media sosial. Mereka menggunakannya sesuai kebutuhan yang mereka inginkan. Kadang mereka menggunakan seperlunya bahkan sebaliknya.

Menurut Nielsen, dalam seminggu, orang dewasa 18+ menghabiskan 25:07 jam dalam menggunakan seluruh media baik media sosial maupun media konvensional dan mereka menghabiskan 5:30 jam waktunya dengan menggunakan media sosial saja. Bila dibagi secara keseluruhan antara perempuan dengan laki-laki dalam menggunakan keseluruhan media, ternyata perempuan lebih banyak menghabiskan waktunya selama 26:41 jam di bandingkan laki-laki yang hanya 23:27 jam setiap minggunya. 

Terkhusus untuk media sosial tak jauh berbeda dengan penggunaan seluruh media, perempuan lebih sering menghabiskan waktunya selama 6:33 jam dibandingkan lelaki yang hanya sekitar 4:23 jam dalam menggunakan media sosial. Dalam menelitian ini, Nieles memilih facebook dan twitter sebagi objek yang diteliti dalam menentukan peminat media sosial setiap harinya. Terhitung dalam seminggu, media sosial facebook pada hari sabtu dan minggu merupakan hari dengan pengguna terbanyak yaitu 61% sedangkan hari jum’at dan selasa berbanding terbalik, dimana hanya 12% pengguna. 

Pada media sosial twitter, sebanyak 48% pengguna twitter menggunakannya pada hari minggu dan rabu sedangkan pada hari jum’at dan selasa hanya 15% pengguna twitter yang menggunakan media sosial tersebut. Selain itu, Nielsen juga meneliti tetang topik-topik yang sering dibahas pada media sosial facebook. Menurut penelitian tersebut, sebanyak 71% responden membahas tentang event olahraga, 18% membahas tentang serial tv, sisanya membahas lain-lain.

Data diatas menunjukkan, bahwa pengguna media sosial lebih sering digunakan oleh kaum perempuan dibandingkan lelaki, mungkin karena mereka lebih haus akan informasi maupun eksistensi di media sosial. Kebanyakan dari mereka baik perempuan maupun laki-laki lebih memilih menggunakan media sosial dalam mencari informasi setiap harinya sehingga informasi yang mereka dapatkan adalah informasi-informasi terkini. 

Mereka juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi, karena biayanya jauh lebih murah sehingga dapat menghemat uang saku. Selain itu, mereka menggunakan media sosial sebagai wadah untuk mengekspresikan segala hal yang mereka inginkan, mulai dari curhatan, kritikan bahkan tentang percintaan. Semua hal tersebut dapat dilakukan dan ditemukan di media sosial sehingga membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan kemudahan, kenyamanan, dan kecepatan yang diberikan oleh media sosial, justru dapat membuat ketergantungan bagi penggunanya. Seakan-akan mereka tak bisa lepas dari pengaruh media sosial yang telah melekat pada setiap individu yang menggunakannya, dimana pengaruh yang diterima oleh pengguna dapat berupa baik maupun buruk. Pengaruh baik yang bisa dirasakan oleh pengguna seperti, kecepatan dan kemudahan dalam menerima informasi yang ada, berinteraksi secara tidak langsung meski berada ditempat yang berbeda dan lain sebagainya. 

Akan tetapi, kita tidak mungkin hanya merasakan baiknya saja, banyak hal-hal buruk yang dapat ditimbulkan oleh media sosial seperti, bullying, apatis atau tidak peduli terhadap lingkungan disekitarnya, lebih bersikap pasif, ketergantungan, kurang besosialisasi secara langsung dengan lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Semua hal itu tergantung kepada pengguna yang menerimannya, tergantung bagaimana ia meposisikan dirinya dalam menggunakan media sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bagi pengguna dalam membagi waktu untuk menggunakan media sosial agar mereka terlepas dari pengaruh buruk yang mungkin terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun