Mohon tunggu...
M Lendri Julian
M Lendri Julian Mohon Tunggu... Penulis - Sedang ber-fiksi. Hubungi aku via do'a

Seorang lelaki dari Purwakarta. Datang untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadget Idaman Bunga

14 Agustus 2019   21:30 Diperbarui: 5 September 2019   10:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                         *

Waktu dahulu, Bunga pernah mengalami hal yang serupa. Dia dan lagi-lagi, bersama Ibunya, berniat membeli sebuah gadget. Di sebuah toko gadget pada waktu itu, seorang sales perempuan menawarkan sebuah gadget. Pada waktu itu, tidak ada gadget idaman dalam benak Bunga. Tidak banyak pikir, Bunga pun langsung membeli gadget yang ditawarkan si sales. Ketika Bunga dan gadget itu sudah sampai rumah, Bunga merasa ada ketidakcocokan dengan gadget barunya itu. Terpaksa hari-harinya harus ditemani oleh gadget itu, karena malas jika harus pergi lagi ke toko gadget dan menukarkannya.

Pada waktu malam tahun baru, gadget itu hilang dari saku celanannya. Seseorang telah mencopetnya ketika kembang api dan terompet tahun baru memeriahkan perkotaan. Bunga pun resah. Ibu dan Bapaknya bersimpati. Alhasil, Bunga diberi gadget yang serba lama, yang hingga kini masih digunakannya. Sebentar lagi, gadget yang serba lama itu akan pergi meninggalkan Bunga. 

                                         *

Mungkin kejadian itulah yang telah membingungkan Bunga dalam memilih sebuah gadget. Kini, dia tertarik kepada gadget yang sedang di diskon itu, namun masih ada yang mengganjal di dalam hatinya. Hatinya terlalu dalam jatuh cinta kepada gadget yang sedari awal sudah diidam-idamkannya. 

"Gimana, Bu? Aku bingung." Tanya Bunga dengan penuh kebingungan.

"Ya sudah. Pilih saja yang sesuai dengan hatimu." Ibunya menasehati.

"Jadi, Bagaimana? Bingung ya? Hihi." Si sales meminta kepastian. 

Mereka kembali terdiam. Bunga mencoba menjernihkan hatinya. Dia memfokuskan pikirannya. Dia menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian dia hembuskan nafasnya secara perlahan. Akhirnya Bulan pun siap memilih. 

"Aku beli yang ini saja, Mas!" Pinta Bunga dengan tegas, sembari menunjuk gadget idamannya yang tertera pada brosur.

Purwakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun