Mohon tunggu...
M Lendri Julian
M Lendri Julian Mohon Tunggu... Penulis - Sedang ber-fiksi. Hubungi aku via do'a

Seorang lelaki dari Purwakarta. Datang untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadget Idaman Bunga

14 Agustus 2019   21:30 Diperbarui: 5 September 2019   10:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Seratus persen, Mas." Tegas Bunga lagi. 

Si sales tiba-tiba mengambil sebuah kotak gadget dari dalam etalase. Kemudian dia berusaha mengumumkan sesuatu.

"Kebetulan Kami lagi ada promo. Gadget ini, (sembari mempertunjukkan kotak gadget yang ada ditangannya) sedang ada promosi. Harganya terkena diskon sebesar tiga puluh persen! Jadi, harga gadget ini tidak seperti harga pada brosur. Dengan diskon tiga puluh persen, siapa yang tidak mau?"

Bunga dan Ibunya pun segera melirik keterangan gadget itu di brosur. Kualitas dan lain-lainnya memang lebih bagus dibandingkan dengan gadget idaman Bunga. Harganya lebih murah dari gadget sebelumnya yang membuat Bunga kebingungan. Bunga tidak akan mendapatkan malu, jika harus meminta uang tambahan kepada Ibunya. Bunga hanya butuh uang sedikit lagi, untuk membeli gadget yang ditawarkan si sales. Kali ini, Bunga pun kembali mendapati kebingungan. Kebingungan dalam memilih gadget idaman, atau gadget yang sedang di diskon. 

"Kelebihan gadget itu apa Mas?" Tanya Bunga kepada si sales.

"Oh iya, gadget ini baru saja keluar dari pabrik. Belum ada orang yang mempunyai gadget ini. Dari spesifikasinya, Anda bisa lihat di brosur. Gadget ini akan bertahan lama, karena memiliki sistem keamanan yang terjamin."

"Coba Mas, Saya mau lihat gadgetnya." Pinta Bunga penasaran. 

Si sales pun mengeluarkan gadget dari kotak gadget itu. Terlihat sebuah gadget yang lebih besar dan lebih tipis dari gadget idamannya Bunga. Si sales itu memberikan gadget itu kepada Bunga. Bunga pun membolak-balikkan gadget itu, dipandanginya dengan tajam. 

"Gimana, Bu?" Tanya Bunga pada Ibunya.

"Ibu kan sudah bilang, terserah Kamu saja." Jawab Sang Ibu. 

Bunga, Ibunya, dan si sales, tiba-tiba terdiam. Bunga dengan kebingungannya, sedang memilah-milah gadget mana yang harus dia beli. Sang Ibu, menunggu keputusan Bunga. Si sales, juga menunggu keputusan Bunga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun