Mohon tunggu...
Muhammad Kunta Biddinika
Muhammad Kunta Biddinika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Warga Yogyakarta, Indonesia. Sedang tinggal di Yokohama, Jepang. Menyukai berbagai hal tentang nuklir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua PNS Jepang yang Dikirim Ke Lokasi Gempa-Tsunami Bunuh Diri Karena Merasa Tidak Memberi Banyak Manfaat Disana

7 Maret 2013   01:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 3 Januari 2013 lalu, seorang pegawai pemerintah daerah di Jepang yang sedang ditugaskan ke daerah bekas terkena tsunami ditemukan gantung diri.

Pegawai yang berasal dari wilayah barat Jepang tersebut ditugaskan di kota Otsuchi, Prefektur Iwate dan sehari-hari tinggal di perumahan sementara (temporary housing) tempat dimana jasadnya ditemukan tergantung bersama dengan sebuah catatan kecil di dekatnya.

“Terima kasih semuanya. Otsuchi adalah kota yang indah. Tetap semangat, Otsuchi..!” demikian yang tertulis di catatannya.

Sebelumnya, seorang pegawai pemerintah yang ditugaskan ke wilayah yang terkena bencana gempa-tsunami juga mengakhiri hidupnya pada Juli 2012 lalu. Dia berasal dari Morioka, ibukota Prefektur Iwate dan sedang ditugaskan untuk membantu proses rekonstruksi di kota Rikuzentakata.

Kedua pegawai pemerintah tadi merasa ragu apakah keberadaan mereka di lokasi bencana cukup bermanfaat. Soalnya keduanya ditugaskan di posisi di luar bidang keahlian mereka di kantor sebelumnya.

Pihak berwenang di Pemerintahan Kota Otsuchi mengatakan bahwa sang pegawai berusia 45 tahun, berasal dari Takarazuka, Prefektur Hyogo, semestinya bertugas selama 6 bulan sejak Oktober tahun lalu. Dia tinggal di rumah sementara yang berjarak sekitar 30 km dari kota Otsuchi, dan bertugas sebagai chief engineer untuk urusan pertanahan. Dia juga bertugas melakukan negosiasi untuk mendapatkan tanah-tanah di dataran yang lebih tinggi supaya para korban bisa membangun rumahnya kembali di lokasi tersebut.

Meskipun dia bukan yang secara sukarela ditempatkan diri di Otsuchi, tetapi dia saat itu tidak menolak untuk ditempatkan di lokasi bekas bencana. Dia bahkan pernah dimuat di majalah kota pada 1 Desember lalu. Dia bilang “Saya baru saja ditempatkan disini, dan saya tidak tahu apakah nanti akan bisa banyak berkontribusi atau tidak, tetapi saya ingin melakukan yang terbaik untuk Otsuchi.” Di Otsuchi pun dia punya reputasi yang baik sebagai rajin bekerja.

Setelah kematiannya, salah seorang koleganya berkomentar, “Saya tidak menyangka sama sekali bahwa dia sedang mencemaskan sesuatu.” Tetapi saat mudik liburan Natal lalu, dia sempat bilang ke keluarganya “Saya tidak ingin kembali kesana.”

Akhir tahun lalu, Walikota Takarazuka, Tomoko Nakagawa juga telah menelponnya untuk memberikan semangat. Saat itu dia menjawab, “Saya lakukan yang terbaik, tapi saya tidak apakah saya cukup membantu disana.”

Seorang pekerja yang lain, usianya 35 tahun, dikirim dari Morioka ke Rikuzentakata juga ditemukan meninggal di dalam sebuah kendaraan yang diparkir di pinggir jalan pada tanggal 22 Juli tahun lalu. Sebuah catatan kecil di dalam kendaraan itu tertulis, “Saya dengan suka rela mengajukan diri untuk ditempatkan di Rikuzentakata, tapi saya merasa tidak nyaman karena tidak banyak bisa memberikan manfaat.”

Sang pekerja adalah seorang disainer manajemen jalan raya, tetapi penempatannya di lokasi bekas gempa-tsunami di Rikuzentakata sejak April 2012 lalu adalah di Dinas Perikanan Kota. Dia bertugas memperbaiki pelabuhan ikan yang rusak terkena tsunami. Termasuk dalam tugasnya pula memperbaiki dinding penahan tsunami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun