Mohon tunggu...
Muhammad Bagus Ali Maksum
Muhammad Bagus Ali Maksum Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang masih menacari jalan yang benar

Jangan mengulangi kesalahan yang sama karena masih banyak kesalahan yang harus dicoba

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penenang Hati

18 Juni 2021   11:33 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatu.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas doa penenang hati agar terhidar dari gelisah dan sedih.

Semua manusia pasti pernah merasakan senang dan sedih di dalam hatinya, seseorang saat sedang sedih biasanya akan diikuti dengan rasa stress, gelisah bahkan hingga putus asa. bener kan frenddd

Oleh karena itu di dalam ajaran Islam tidak boleh bersedih hati terlalu mendalam karena, rasa sedih yang berlarut-larut akan berdampak kurang baik baik diri seseorang.

Oleh sebab itu agama telah menganjurkan untuk selalu doa dikala hati sedang dirundung rasa sedih, gelisah dan stress, agar tidak dihinggapi perasaan yang akan menyebabkan kerusakan pada dirinya.

Karena setan tidak akan pernah tinggal diam untuk selalu menggoda kapan saja dan di mana saja, pada saat hati sedang senang maupun sedang sedih.

Dengan benteng doa insyaAllAh akan diberikan pertolongan dan perlindungan, karena doa merupakan senjata bagi orang-orang yang berimam untuk menghadapi segala permasalahan dan ujian agar hari menjadi kuat dan tenang dalam menghadapi semua ujian.

Selain berdoa supaya hati menjadi tenang, dianjurkan juga untuk banyak berzikir dan ingat kepada AllAh swt, sebab dengan zikir hati akan tenang. saya sendiri frend ketika sedang gelisah atau pun stress saya kadang berzikir, mendekatkan diri dengan allah melalui berzikir kepada allah swt

semoga bermanfaat lurrr. sekian dan mohon maaf sebanyak banyaknya bila ada kesalahan. lfyuu frend wkwk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun