Mohon tunggu...
Muhammad Khalabi
Muhammad Khalabi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Baca, tulis dan pahami.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Jadi Ular, Jadilah Kupu-kupu

16 Juni 2016   13:41 Diperbarui: 16 Juni 2016   13:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak terasa kini sudah sepuluh hari pertama ramadhan 1437 H berlalu. Ramadhan adalah bulan terbaik umat islam yang di dalam nya terdapat banyak sekali keberkahan dan keberlimpahan pahala dan rezeki. Sejarahpun mencatat ramadhan sebagai bulan pendulang kemenangan bagi umat islam. Bulan di mana para penggiat ibadah bersemangat menuju ampunan, bulan dimana umat ini menjadi generasi tangguh yang terlatih sabar juga dekat pada kitab penuntun arah kehidupan. Al-Qur’anul Karim.

Berpuasa sejatinya juga adalah amanah agama-agama terdahulu yang tersempurnakan dengan kedatangan islam dan ajarannya. Banyak literatur selain islam yang memang menganjurkan untuk berpuasa, karena hasilnya bukan hanya akan tangguh secara spiritual dari sisi kesehatan pun akan mengalami perbaikan yang positif dengan berpuasa.

Berpuasa sesungguhnya adalah menahan diri tapi tetap bergerak dalam kesabaran. Menahan diri dari segala yang tadinya halal menjadi haram karena aturan syariat agama telah menetapkan seperti itu. Apalagi dari yang haram, sama sekali harus ditinggalkan. Bergerak dalam kesabaran sujud-sujud panjang di tiap malam saat tarawih, tahajud, maupun witir. Bergerak dalam langkah kesabaran menuju masjid di gelap nya hari subuh pagi. Bergerak dengan sabar tapi pasti untuk melindungi agama ini dari rongrongan para pendengki.

Maka jangan jadi ular yang sabar dalam gerakannya menanti kulit berganti tapi hakikatnya dia tetaplah ular, hewan panjang melata yang beracun mematikan. Tapi berusahalah bergerak cantik dalam sangkar ramadhan seperti ulat dalam cangkang kepompong. Dengan gerakan dzikir dan tilawah, dengan doa dan langkah nyata wujudkan syariah. Agar setelah masanya tiba, kemenangan penantian bagi seorang hamba adalah gelar takwa, gelar yang lebih mulia dari para sarjana dan professor manapun yang hanya bisa menghina aturan agama. Sebagaimana ulat yang tadinya adalah makhluk menjijikan berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik yang dapat terbang bebas di angkasa.

Karena kesabaran adalah pergerakan, karena kesabaran adalah perbuatan. Sebagaimana kesabaran Al-Fatih dalam pergerakan nya menaklukan konstantinopel, dalam sabar dia tidak diam, dalam sabar Al-Fatih terus bergerak dalam upaya penaklukan dengan keyakinan akan janji Rasulullah akan kemenangan yang nyata. Dan akhirnya kemenangan itu benar-benar nyata tercatat dalam sejarah umat manusia.

Maka momentum ramadhan kali ini semoga umat islam tidak jadi ular, tapi perlahan berubah bergerak menjadi ribuan laskar kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu yang indah secara akidah, bermanfaat secara ilmu yang maslahat, tapi pun tegas menebar benih tunas baru ditiap lembar hijau jejak-jejak yang ditapakinya.

Karena kesabaran adalah pergerakan, karena kesabaran adalah perbuatan. Maka jangan jadi ular, jadilah kupu-kupu di ramadhan kali ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun