Mohon tunggu...
Muhammad Khairilazhar Raihan
Muhammad Khairilazhar Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Teknologi Bandung

Salah seorang calon geofisikawan yang sangat tertarik dengan kemajuan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Penyelamat Manusia dari Bencana Gempabumi dan Krisis Energi: Integrasi Artificial Intelligence dalam Geofisika

28 November 2024   07:18 Diperbarui: 28 November 2024   15:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence (Sumber : incubator.ucf.edu)

Artificial Intelligence (AI) menjadi sebuah kemajuan teknologi yang sangat pesat di era digital ini yang dapat digunakan di berbagai bidang mulai dari teknologi informasi hingga kebencanaan. Dalam bidang geofisika, AI dapat menjadi potensi besar untuk membantu kita dalam memahami fenomena yang terjadi pada bumi ini. 

Dengan kemajuan teknologi AI, geofisika dapat melakukan pengolahan data kompleks dengan waktu yang lebih singkat dan konsistensi yang tinggi.

Integrasi AI dalam bidang geofisika menjadi salah satu terobosan besar dalam perkembangan bidang ini terutama dalam hal analisis data. Melalui penerapan AI, analisis data geofisika menjadi lebih cepat, efisien, dan konsisten yang memungkinkan para ahli geofisika mengidentifikasi pola dan anomali dengan lebih akurat. 

Hal ini dapat berguna untuk mitigasi bencana dan eksplorasi sumber daya alam. Contohnya yaitu penerapan AI dalam membantu memprediksi atau mendeteksi gempa bumi berdasarkan pola data seismik, penentuan zona reservoir dalam tahap eksplorasi hidrkoarbon atau panasbumi. Setelah itu, teknologi ini dapat memberikan rekomendasi dalam pengambilan keputusan sehingga memberikan berkontribusi besar terhadap kehidupan manusia.

Mitigasi bencana alam dengan mengintegrasikan AI dan bidang geofisika yang telah dilakukan yaitu teknologi Earthquake Early Warning System (EEWS). Teknologi ini sudah berkembang sangat pesat, salah satunya di negara Jepang. Teknologi ini akan memberikan kita peringatan sesaat setelah gempa terjadi sehingga memberikan kita waktu untuk mengevakuasi diri. 

Data rekaman aktivitas seismik yang direkam secara langsung oleh alat yang telah disebar akan dilakukan tahap pemantauan secara langsung dengan bantuan AI. 

Ketika gempa terjadi, alat tersebut akan merekam peningkatan amplitudo gelombang yang diasosiasikan dengan gelombang gempa, dan ketika AI mendeteksi kejadian tersebut, sistem akan memberikan peringatan adanya gempa yang terdeteksi.

 Biasanya, rekaman ini memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga memerlukan waktu lama untuk dianalisis jika menggunakan cara manual. Peran AI khususnya melalui pendekatan machine learning (ML) dan deep learning (DL) mampu mengoptimalisasi proses ini dengan akurasi tinggi.

Early Detection of Earthquakes Using IoT and Cloud Infrastructure: A Survey. Sustainability (2023)
Early Detection of Earthquakes Using IoT and Cloud Infrastructure: A Survey. Sustainability (2023)

Tahap penentuan gempa menjadi tantangan terbesar dan sangat krusial dalam sistem ini. Jika terjadi prediksi gempabumi yang salah, maka sistem akan mengeluarkan peringatan dini yang salah juga tanpa adanya gempa bumi yang sebenarnya terjadi sehingga dapat menimbulkan kepanikan masyarakat bahkan hingga gangguan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun