Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Butuh Aplikasi untuk Memaksimalkan Fungsi Otak

23 Juli 2022   14:06 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:28 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.shutterstock.com/search/brain-function

Banyak aplikasi berbasis android dibuat di dunia. Awalnya aplikasi seperti itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rekreasi belaka atau bermain game seperti Angry Bird.

Namun kemudian muncul berbagai macam aplikasi, hingga yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat di perkotaan, seperti aplikasi transportasi untuk commuting, seperti UBER yang muncul kira-kira tahun 2014 (di Indonesia). Belakangan muncul pula aplikasi GOJEK, GOCAR, GRAB, dll.

UBER disebut menghasilkan disruption di mana-mana, di tempat aplikasi ini beroperasi. Disruption ini menambah berbagai disruption yang sudah muncul pada berbagai lapangan kerja setelah munculnya Internet di pertengahan tahun 90an.

Internet telah menciptakan beberapa profesi baru yang bisa dilakukan hanya dari rumah saja, atau dari tempat yang sangat jauh. Menyediakan transportasi bagi orang lain (seperti UBER), tiba-tiba bisa diberikan oleh siapapun, bukan hanya oleh taxi driver saja. Tentu ini mengguncangkan dunia per-taxi-an di kota-kota besar di dunia.

Di Australia, UBER driver dikerjakan oleh mereka yang sudah pensiun dari kantor dan masih ingin tetap beraktivitas, tanpa berharap mendapat banyak penghasilan tambahan. UBER driver di Australia banyak yang menyumbangkan penghasilannya kepada mereka yang membutuhkan. Sebagaimana di tempat lain di dunia, taxi driver konvensional di Australia sempat guncang karena munculnya UBER ini.

Yang juga cukup mengguncangkan adalah Airbnb, aplikasi yang menyediakan akomodasi bagi mereka yang senang bepergian, berlibur, atau rumah tinggal sementara. Peran perusahaan travel agent seketika dipangkas. Tak ada lagi pemesanan lewat telpon, namun semua melalui automation di aplikasi HP.

Yang tidak kalah menghasilkan disruption adalah aplikasi shopping online. Tiba-tiba orang-orang di wilayah pinggiran kota sekalipun bisa berjualan macam-macam melalui aplikasi shopping online ini.

Bahkan ada yang menjual produk sandal yang terbuat dari ban bekas di shopping online. Padahal mereka sebelumnya hanya bisa menjual produknya kepada orang-orang yang lewat di depan lapak mereka.

Berbagai produk dari home industry ini lumayan membuat kita terkesima dan sekaligus terharu. Betapa teknologi bisa membantu banyak orang untuk memperbaiki nasibnya atau sekedar mendapatkan penghasilan.

Meski demikian, akan jauh lebih baik jika ada program pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih banyak lagi yang bisa memperoleh manfaat dari teknologi yang terus berkembang ini.

Aplikasi Apa yang Belum Ada di Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun