Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Peluang Startup Indonesia Masih Terbuka?

3 Juni 2022   12:19 Diperbarui: 8 Oktober 2022   20:36 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://sensortower.com/blog/top-meditation-apps-united-states-february-2020

Beberapa minggu terakhir ini berbagai media diramaikan oleh berita atau analisis mengenai nasib stratup business di Indonesia yang tumbuh dalam beberapa tahun belakangan ini, namun kemudian banyak yang ditutup atau berhenti di tengah jalan. Apakah itu berkaitan dengan pandemi, atau perkembangan penerapan teknologi baru di berbagai perusahaan? Atau ada sebab lain?

Apakah masih ada bidang atau sektor yang belum disentuh startup yang pernah disebut Jokowi berjumlah 2.229 di tahun 2021 itu? Misalnya apakah ada startup di sektor yang berkaitan dengan kepentingan kebanyakan masyarakat? Atau startup yang bisa mempengaruhi kualitas hidup, atau mempengaruhi penghasilan, atau produktivitas?

Saya bukan pebisnis. Itu sebabnya cara berpikir saya tidak sama dengan para pemodal di startup business yang tentu saja mencari cuan. Saya mungkin berpikir seperti Gojek pertama kali dibangun, yaitu mencoba memberi masyarakat kemudahan dalam menggunakan transportasi umum. Karena itu saya melihat ada beberapa kebutuhan masyarakat yang belum dipenuhi oleh sekian ribu startup yang sudah ada di Indonesia.

Artikel ini ingin membahas satu kebutuhan masyarakat Indonesia yang belum diberikan oleh startup. Apa itu?

==o==

Siapapun Butuh Produktivitas

Kata produktivitas mungkin sekali tak dikenal atau tak menarik bagi kebanyakan orang atau masyarakat. Mereka kebanyakan beranggapan: yang paling utama itu adalah uang, atau penghasilan tetap atau tinggi, atau pekerjaan, atau modal usaha, atau yang semacam itu.

Mereka sulit mengkaitkan atau mengasosiasikan produktivitas dengan semua yang mereka inginkan itu. Sehingga mereka butuh diedukasi bahwa semua itu bisa lebih mudah diperoleh jika produktivitas meningkat.

Namun produktivitas tidak diperoleh dengan simsalabim. Dibutuhkan dukungan berbagai macam faktor, seperti pendidikan, skill, kesehatan tubuh dan kesehatan mental, dan seterusnya. Tentu tidak mungkin bisa produktif jika kesehatan buruk, atau tidak memiliki skill atau pendidikan yang memadai atau juga mindset yang buruk, atau juga kesehatan mental yang buruk.

Yang sering diabaikan adalah faktor kesehatan mental dalam membangun produktivitas. Atau kesehatan mental selama ini tidak dibangun dengan memanfaatkan apa yang telah ditemukan melalui riset sains terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun