Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemuda Tidak Lagi Relevan untuk Pembaharuan

28 Oktober 2021   21:28 Diperbarui: 31 Oktober 2021   12:59 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: jadiberita.com

Tanpa gerakan pemuda di tahun 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda, tentu gerakan kemerdekaan Indonesia mungkin menjadi mustahil. Oleh karena itu kita patut berterimakasih dan menghargai jasa-jasa mereka yang telah berikrar dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, Indonesia.

Di segala zaman, pemuda adalah harapan bangsa, karena di segala zaman, pemuda terbukti menjadi agen pembaharuan yang membawa satu bangsa menjadi bangsa yang lebih baik.

Meski demikian sains bukan dikembangkan oleh pemuda, tetapi oleh mereka yang lebih berumur di atas pemuda. Mungkin sekali itu karena mengembangkan sains membutuhkan waktu yang panjang, yang tidak cukup hanya sepanjang masa dewasa seorang manusia, yaitu sekitar 19 hingga 40 tahun. Rata-rata untuk kebanyakan orang, masa 19-30 tahun adalah masa belajar mengenali hidup, baru di masa 30 tahun lebih seseorang bisa melakukan riset untuk mengembangkan sains. Itu sebabnya sains tidak dikembangkan oleh pemuda, tetapi oleh mereka yang lebih "tua".

Padahal sains adalah ukuran kemajuan sebuah negeri. Berbagai negeri yang tidak maju di dunia adalah negeri yang pemerintahnya mengabaikan sains. Bukan fokus pada sains, pemerintahnya justru membiarkan agama menjadi pemicu konflik atau perang, serta ketidakproduktivitas. Agama dibahas setiap hari di pemerintahan dan masyarakat, hingga mulut mereka berbusa.

Bung Karno pernah menyatakan: "beri aku 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia". Di zaman itu pemuda memang terbukti paling menyala dalam soal memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, juga soal revolusi Indonesia. Namun dunia terus berubah. 

Kita sekarang hidup di zaman yang membuat kita bisa dieksploitasi bangsa lain tanpa kehadiran seekor tentara asing di bumi Indonesia. Sumber daya alam kita bisa diserap habis oleh kaki-tangan bangsa asing, namun kita dibuat bersemangat, sibuk, dan tidak produktif dengan konflik antar aliran agama.

Pemuda di zaman sekarang memang mengguncang dunia, karena sibuk menjadi pion-pion dari para pengadu-domba atau penghasut yang melemparkan isu-isu agama setiap hari melalui media sosial.

Namun bukan itu yang ingin disampaikan dalam tulisan ini.


==O==

DUA TANTANGAN BESAR DI ZAMAN DIGITAL

Namun bukan itu yang ingin disampaikan dalam tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun