Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Gabby Petito dan Brian Laundrie

29 September 2021   18:45 Diperbarui: 19 Juli 2022   12:50 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gabby Petito/Gambar: New York Post

Sejak awal polisi menginterogasi Gabby dan Brian, hanya Gabby yang terus menggambarkan bahwa dia yang bersalah (Gabby berusaha jujur).

Sedangkan Brian malah menggambarkan bahwa Gabby yang bersalah (Brian defensive sejak awal).

Korban abusive relationships (Gabby) biasanya malah menyangka, semua pertengkaran disebabkan karena kesalahannya, bukan disebabkan oleh abusive partner-nya. Itu karena otak korban sudah semakin rusak.

Gabby terlihat stres berat, sementara Brian terlihat santai dan mampu membuat joke bersama polisi.

APAKAH BRIAN MEMBUNUH GABBY? MENGAPA?

Beberapa ahli ikut menganalisa dari berbagai informasi yang tersedia di media. Video yang dibuka ke publik saat Gabby & Brian diinterogasi polisi di jalanan, menurut para ahli, sangat menjelaskan apa yang terjadi, yaitu: Gabby berada dalam kondisi abused (didominasi atau dieksploitasi) oleh Brian.

Brian disebut para ahli mungkin mengidap narcissism, satu gambaran dari Antisocial Personality Disorder (ASPD). Hanya narcissist (Brian) yang merasa sangat penting untuk membela dirinya, bukan membela pacar yang seharusnya dicintainya (Gabby).

Narcissist juga akan sangat terluka harga dirinya, jika pacarnya tidak membelanya di depan orang yang berseteru dengannya (di restoran Mexico) pada tanggal 27 Agustus. Mungkin sekali setelah dari restoran Mexico itu Gabby dan Brian bertengkar hebat dan berakhir dengan kematian Gabby di kawasan sepi itu.

Sociopath dan psychopath berasal dari terminology ASPD. Kedua sebutan ini (psychopath dan sociopath) digunakan oleh media, bukan oleh para ahli dalam bidang psikiatri. Psychopath dan sociopath suka melanggar aturan atau melanggar konsep salah dan benar yang berlaku universal.

ASPD terlahir dengan otak yang berbeda, lalu diperparah oleh lingkungan yang membesarkan mereka. Sociopath memiliki tingkatan yang lebih rendah daripada psychopath, karena ciri utama dari psychopath tidak dimiliki oleh sociopath. Namun hampir semua ciri utama dari narcissist dimiliki oleh psychopath dan sociopath.

Apakah Toxic people atau ASPD ini bisa mendapat terapi yang efektif? Neuroscience beberapa dekade terakhir ini menemukan bagian otak yang berbeda dari seorang toxic person atau ASPD, yaitu amygdala yang kurang aktif berinteraksi dengan prefrontal cortex yang akibatnya prefrontal cortex tidak menjadi dominan untuk bekerja di otak. Padahal jika amygdala yang menjadi dominan di otak, maka hasilnya hanya fight or flight (bertempur atau kabur) saja saat melihat apapun yang dipersepsikan bahaya. Tak ada perhitungan, perencanaan, pertimbangan baik & buruk (moralitas) atau memproses informasi yang tersedia yang biasanya dikerjakan oleh prefrontal cortex yang selalu berinteraksi dengan bagian lain otak seperti hippocampus, dan lain-lain (referensi klik di sini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun