Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Gabby Petito dan Brian Laundrie

29 September 2021   18:45 Diperbarui: 19 Juli 2022   12:50 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia digemparkan oleh hilangnya Gabby Petito, perempuan cantik berusia 22 tahun dari Florida yang sedang membangun website tentang kehidupan wilderness di Amerika (dari Florida hingga YellowStone National Park, Wyoming, bahkan mungkin akan ke Yosemite Park di California). 

Kemudian dunia lebih gempar lagi, karena jasad Gabby ditemukan terbunuh pada tanggal 19 September di sebuah tempat terpencil di wilayah Yellowstone National Park, Wyoming.

Ini bukan perjalanan pertama Gabby menyusuri kehidupan wilderness di Amerika. Gabby selalu bersama dengan pacarnya Brian Laundrie. Sebelum Gabby dinyatakan hilang oleh keluarganya pada tanggal 11 September, Brian terlihat pulang sendiri ke rumah di Florida pada tanggal 1 September. 

Lalu setelah polisi mencari Brian berdasar pada laporan keluarga Petito, Brian pun menghilang hingga sekarang.

Apa yang terjadi pada Gabby? Mengapa Brian pada tanggal 1 September ada di rumah tanpa Gabby? Apakah hari terakhir hidup Gabby adalah pada tanggal 27 Agustus yang nampak bersama Brian di sebuah restoran Mexico di wilayah Wyoming?

APAKAH INI KASUS TOXIC PEOPLE, TOXIC RELATIONSHIPS, ANTISOCICAL PERSONALITY DISORDER?

Jika ini kasus toxic relationships, maka kematian Gabby tentu itu sebuah tragedi, namun jika Gabby tidak mati, maka kerusakan otak yang disebabkan oleh toxic relationships merupakan kerugian yang sulit dinilai.

Toxic relationships terjadi di mana pun: lingkungan kerja, bisnis, sekolah, kampus, club, pertemanan, keluarga, dll. Sedikit pengetahuan tentang toxic people, maka kita akan lebih memahami bagaimana toxic relationships terjadi, dan bagaimana kita menolong mereka yang sedang terjebak di dalamnya.

Beberapa  teman Gabby (terutama) sudah lama merasakan Gabby & Brian berada dalam toxic relationships. Polisi yang melerai pertengkaran mereka sudah menasehati Gabby, bahwa Brian adalah toxic person (12 Agustus). Namun demikian, ayah kandung Gabby tak melihat Brian, sebagai toxic person (memang kebanyakan orang tak mampu melihat red flags).

Gabby tak mampu melihat red flags dari Brian. Mungkin karena: 

1. Masih muda, 22 tahun (prefrontal cortex belum berkembang sempurna), 2. Gabby sudah terjebak dalam toxic relationships yang semakin menurunkan executive function dari otaknya, bahkan juga hippocampus-nya. Padahal bagian otak itu amat menentukan dalam kejernihan berpikir.

KRONOLOGI SEBELUM TRAGEDI KEMATIAN GABBY PETITO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun