Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tekanan Hidup Orang Kaya? Kok Bisa?

13 Juli 2021   09:10 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:45 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://filthylucre.com/

Baru-baru ini kita juga membaca berita tentang bos oksigen terbesar di Indonesia yang memiliki puluhan pabrik penghasil oksigen di seluruh Indonesia. Bos ini berpulang ke rahmatullah karena ternyata oksigen tak bisa memasuki pembuluh darah di paru-parunya yang digerogoti COVID-19.

Apakah hidup mereka penuh stres sehingga hidup mereka berakhir kurang bagus? Saya tak ingin menjawab pertanyaan itu, namun riset sains menunjukkan akibat yang paling menonjol dari stres adalah keluarnya hormon cortisol. Jika cortisol keluar terlalu banyak dan terlalu lama, maka akan mempengaruhi kesehatan tubun secara umum.

Tentu saja kita tahu benar dan meyakini Tuhan lah yang menentukan segalanya, termasuk menentukan apakah kita bisa mengalami perburukan kesehatan di usia tua atau tidak. Namun apakah benar tak ada yang bisa lakukan untuk menghindari situasi itu? Yakni situasi mengalami sakit keras sebelum ajal menjemput? Tak adakah yang bisa kita lakukan agar Tuhan bersedia menukar takdir kita? Tentu ada dong, karena kita wajib berusaha untuk memiliki kesehatan hingga akhir hayat kita.

==o==

Tentu kita semua tahu untuk memiliki kesehatan tubuh adalah dengan mengikuti semua yang disarankan oleh ilmu kesehatan atau kedokteran. Apa saja itu? Tentu daftarnya kita bisa temukan dari berbagai sumber. Kita pasti tahu beberapa makanan dan minuman bisa membuat kita bertambah sehat atau menjadi sakit. Kita juga tahu olahraga bisa membuat kita bertambah sehat. Dan lain-lain.

Semua juga tahu, bahwa stres bisa merusak kesehatan. Namun tahukah kita apa itu stres? Juga tahukah kita tentang cara mengatasi stres atau menghindari stres?

Sains tentang stres nampaknya tidak cukup populer dibanding sains tentang kebahagiaan. Meski menurut positive psychology, stres otomatis menghilang saat kita memiliki kebahagiaan. Itu sebabnya positive psychology amat fokus untuk mencari tahu apa saja yang bisa kita lakukan untuk memperoleh kebahagiaan.

Sayangnya tak banyak juga yang serius mempelajari sains kebahagiaan. Padahal sains kebahagiaan itu menawarkan berbagai tips yang sederhana untuk dipraktikkan dan akan berbuah hilangnya kondisi stres.

BERSYUKUR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT STRES?

Tak banyak yang tahu, bahwa praktik bersyukur yang diajarkan oleh berbagai agama di dunia sejak lama sekali adalah praktik yang sering diteliti oleh positive psychology dan neuroscience. Mereka menemukan praktik bersyukur ini adalah praktik yang bagus untuk memperoleh kebahagiaan dan sekaligus menurunkan tingkat stres.

Kata kebahagiaan yang dimaksud di sini memiliki definisi khusus sebagai berikut: "kondisi di otak saat berfungsi maksimal, sehingga memberi pengaruh positif pada kesehatan tubuh, juga mental, hingga kecerdasan, dan kecenderungan pada altruism". Sementara itu stres menghasilkan kondisi yang kebalikan daripada kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun